Liputan6.com, Jember - Sejumlah kiai sepuh berkumpul di pesantren Yayasan Nurul Islam (Nuris) Jember berkumpul dan membacakan doa khusus untuk Calon Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul. Doa khusus kali ini dilakukan oleh sejumlah kiai sepuh, di antaranya KH Zainuddin Jazuli dan KH Nurul Huda Jazuli dari Ploso Kediri, KH Kholil As’ad dari Situbondo, KH Anwar Mansur dari Lirboyo Kediri, dan KH Anwar Iskandar dari Kediri.
"Guru dan para kiai yang memilih Gus Ipul, dan kita ini berutang budi pada masyayikh. Jadi kalau kamu berani menentang guru, bisa hilang ilmumu. Citra santri adalah patuh pada kiai," kata KH Anwar Iskandar, pengasuh Pesantren Al Amin, Kediri.
Advertisement
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, menjelaskan bahwa politik adalah salah satu aspek yang lazim dilakukan para santri atau jemaah di era dewasa ini.
Karena itu, menurutnya, lumrah jika para alumni pesantren ikut berpatisipasi di politik, terutama untuk memenangkan pasangan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno.
"Apalagi komitmen ini dimpimpin oleh para kiai," kata Cak Imin dalam sambutannya.
"Insyaallah kalau sudah dipilihkan kiai, Jawa Timur aman, damai dan sejahtera," tegas Cak Imin yang juga Wakil Ketua Majelis Permusyaratan Rakyat (MPR) RI ini.
Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo, KH M Hasan Mutawakkil Alallah mengatakan hal senada. Menurutnya, Jawa Timur menjadi barometer nasional. Hal ini dilihat dari kondusivitas yang terjaga.
"Mengapa bisa seperti itu? Salah satunya, karena masyarakat Jawa Timur masih patuh kepada kiai. Sehingga kalau ada konflik, bisa diredam dengan cepat," kata Kiai Muttawakil.
"Sehingga, ketaatan kepada kiai adalah kebutuhan. Kalau kita mau selamat, salah satunya adalah patuh dengan ulama," ia menambahkan.
Di akhir sambutannya, Kiai Mutawakkil menutup dengan sebuah pantun.
"Amplop putih jangan sampai luntur, disimpan di atas sumur. Gus Ipul dan Mbak Puti Guntur, insyaallah akan membuat Jawa Timur makmur," kata Kiai Mutawakkil di akhir pantunnya.