Liputan6.com, Agam - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat menunda proses evakuasi anak harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang masuk dalam perangkap pada Sabtu, 14 April 2018, di Hutan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar).
"Rencananya, evakuasi dilakukan pada hari ini (Minggu), namun belum ada kesepakatan antara masyarakat setempat dengan petugas Polsek Palupuh," ucap Kepala BKSDA Sumbar, Erli Sukrismanto di Agam, Minggu, 15 April 2018, dilansir Antara.
Advertisement
Menurutnya, salah seorang warga meminta agar anak harimau Sumatera tersebut tidak dievakuasi dan meminta dilepaskan di sekitar kawasan hutan tersebut, karena jika dievakuasi akan ada reaksi dari induk dan harimau lainnya.
"Akhirnya kami memutuskan untuk menunda evakuasi anak harimau Sumatera tersebut khawatir terjadi konflik dengan masyarakat di sekitar kawasan tersebut," kata dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pasang Video Pemantau
Erli menambahkan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam akan menambah dua unit kerangkeng dan memasang kamera video (trap video) untuk memantau aktivitas di lokasi sekitar. Terutama, memastikan adanya kawanan harimau lainnya yang dikatakan warga sekitar.
Namun, jika tidak ada aktivitas dalam dua sampai empat hari ke depan anak harimau yang berkelamin betina dengan umur diperkirakan kurang dari dua tahun tersebut akan dievakuasi ke penangkaran Pusat Konservasi Harimau Sumatera di Kabupaten Dharmasraya,
Saat ini, kawasan harimau yang terperangkap dijaga ketat oleh sejumlah petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kabupaten Agam. Mereka dibantu kepolisian setempat.
Advertisement