Abaikan Ketegangan Geopolitik, Bursa Asia Menguat Tipis

Investor mengabaikan ketegangan geopolitik usai serangan udara yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) ke Suriah pada akhir pekan lalu.

oleh Arthur Gideon diperbarui 16 Apr 2018, 08:40 WIB
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Asia bergerak menguat pada pembukaan perdagangan di Senin pagi ini. Investor sedikit mengabaikan ketegangan geopolitik usai serangan udara yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) ke Suriah pada pekan lalu.

Mengutip CNBC, Senin (16/4/2018), Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,11 persen. Indeks Topix juga menguat tipis 0,05 persen. Sektor keuangan melemah secara keseluruhan sehingga menahan penguatan bursa saham di Jepang. Sementara, saham-saham di sektor manufaktur mampu mengguat 0,75 persen.

Di Korea Selatan, Indeks Kospi naik tipis 0,17 persen didorong oleh saham-saham di sektor teknologi.

Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,14 persen. Saham-saham di sektor industri dasar naik 1,04 persen di pagi ini.

Di AS, pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu indeks saham Dow Jones merosot 122,91 poin atau 0,5 persen ke posisi 24.360,14.

Indeks saham S&P 500 tergelincir 7,69 poin atau 0,29 persen ke posisi 2.656,3 dan indeks saham Nasdaq susut 33,60 poin atau 0,47 persen ke posisi 7.106,65.

 


Konflik Suriah

Kondisi bangunan Pusat Penelitian Ilmiah Suriah yang hancur parah usai diserang oleh AS dan sekutunya di Barzeh, Damaskus (14/4). AS dan sekutunya, yakni Inggris dan Perancis menyerang Suriah melalui serangan udara pada Sabtu malam. (AP/Hassan Ammar)

Pelaku pasar di Asia sepertinya mengabaikan perkembangan terkahir di Suriah. Pada Sabtu lalu, AS, Prancis, dan Inggris melancarkan serangan militer ke Suriah. Menurut Presiden Amerika Serikat Donald Trump, tindakan ini dilakukan untuk merespons serangan senjata kimia di negara tersebut.

Serangan militer itu disampaikan secara langsung oleh Trump lewat siaran televisi. "Sebuah operasi gabungan bersama angkatan bersenjata Prancis dan Inggris tengah berlangsung saat ini," ujar Presiden Amerika Serikat tersebut.

Dikutip dari BBC, Trump telah memberi persetujuan atas serangan militer di lokasi penyerangan senjata kimia di Suriah. Serangan ini dilancarkan sebagai balasan Amerika Serikat terhadap serangan senjata kimia di Douma pekan lalu, yang menurutnya dilakukan oleh pemerintah Suriah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya