Bursa Saham Asia Berguguran, IHSG Mampu Bertahan di Zona Hijau

Laju IHSG naik 0,18 persen atau 11,14 poin ke level 6.281,47 pada pembukaan perdagangan hari ini (16/4/2018).

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 16 Apr 2018, 09:16 WIB
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren penguatan. Seluruh sektor saham kompak menghijau di tengah pergerakan bursa saham Asia yang bervariasi.

Pada pra pembukaan perdagangan awal pekan ini (16/4/2018), IHSG berada di zona hijau dengan penguatan 0,15 persen atau 9,30 poin ke posisi 6.279,63. Sementara indeks LQ45 melaju 0,23 persen ke level 1.024,97.

IHSG terus mendaki pada pembukaan perdagangan dengan catatan kenaikan 0,18 persen atau 11,14 poin ke level 6.281,47. Sedangkan indeks LQ45 pun terkerek naik 0,24 persen ke level 1.025,11.

Penguatan IHSG ditopang kenaikan 108 saham. Saham yang melemah sebanyak 50 saham, dan 127 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan saham pagi ini tercatat sebanyak 15.181 kali dengan volume 265 juta saham dan senilai Rp 155,3 miliar.

Sektor saham yang memimpin penguatan, yakni di consumer goods sebesar 0,45 persen. Diikuti kenaikan sektor saham aneka industri 0,35 persen, dan sektor pertambangan yang melaju 0,34 persen.

Tiga saham teratas yang menorehkan penguatan tertinggi, yakni INPS sebesar 24,80 persen, saham NAGA sebesar 22,86 persen, dan saham MTSM yang mendaki tinggi 18,18 persen.

Sementara pada saham-saham yang justru berguguran, yaitu saham PTIS pelemahan terdalam sebesar 5,95 persen. Disusul RICY yang terkoreksi 5,92 persen, dan HADE tergelincir 5,36 persen.

Bergerak ke bursa saham Asia, terpantau seluruh indeks utama memerah, kecuali indeks saham Nikkei Jepang yang menguat sendirian sebesar 0,18 persen.

Indeks saham Hangseng Hong Kong mengalami koreksi tertinggi dengan penurunan 1,18 persen. Mengekor di belakangnya indeks saham Shanghai China yang terpukul 0,77 persen.

Sedangkan indeks saham Strait Times Singapura melemah 0,45 persen, indeks saham Taiwan turun 0,13, persen, dan indeks saham Kospi Korea Selatan merosot 0,10 persen.

 


IHSG Diramal Tergelincir, Cermati Saham Pilihan Berikut Ini

Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah pada perdagangan saham Senin pekan ini (16/4/2018) meski Indonesia baru-baru ini mendapatkan kenaikan peringkat utang dari Moody's. 

"Pola long black closing marubozu mengindikasikan adanya potensi pelemahan pada pergerakan indeks saham. IHSG akan menuju ke level support 6.249-6.227," tutur Analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji kepada Liputan6.com, Senin (16/4/2018).

Sementara itu, Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi memproyeksikan, IHSG berpeluang melemah pada awal pekan Senin ini.

"Diperkirakan IHSG akan bergerak terkonsolidasi melemah d iawal pekan dengan rentan pergerakan 6.240-6.300," ujarnya.

Berbeda, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya justru memprediksi IHSG berpotensi menguat. Support level teruji dan mampu dipertahan dengan baik.

"Peluang kenaikan IHSG masih terbuka lebar, terlihat dari support level yang teruji dan mampu dipertahankan dengan baik. Kenaikan peringkat oleh moody's terhadap negara kita juga memberikan sentimen positif pada pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang," tuturnya.

"IHSG hari ini berpotensi melaju di zona hijau dengan kisaran berada pada 6.171-6.289," ujarnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya