Liputan6.com, Jakarta - Induk usaha (holding) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Minyak dan Gas bumi (Migas) berencana menukar (swap) aset anak usaha. Hal ini menyusul integrasi PT Pertamina Gas (Pertagas) ke PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, muncul pilihan pengalihan Saka Energi yang merupakan anak usaha PGN yang bergerak pada kegiatan hulu migas ke Pertamina. Pengalihan tersebut dilakukan usai pengalihan Pertagas yang merupakan anak usaha Pertamina ke PGN.
Baca Juga
Advertisement
Nicke melanjutkan, untuk melakukan pertukaran anak usaha, kedua perusahaan ini tengah melakukan perhitungan nilai aset terlebih dahulu. Selain itu, Pertamina dan PGN juga tengah memastikan kondisi keuangan agar peralihan tersebut tidak memengaruhi arus kas PGN.
"Tapi yang pasti semua divaluasi dulu, mekanisme seperti apa, nanti jangan sampai cash flow PGN bermasalah," ujarnya.
Nicke yang juga menjabat sebagai Tim Implementasi Holding Migas mengungkapkan, timnya telah menargetkan penyelesaian transaksi selesai dalam waktu empat bulan ke depan.
"Targetnya sih empat bulan. Kan tanggal lahirnya 11. Maunya sih gitu, mudah mudahan lancar," kata Nicke, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (16/4/2018).
Disetujui
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno mengatakan, setelah holding BUMN Migas berdiri, langkah selanjutnya adalah proses integrasi Pertagas yang merupakan anak usaha Pertamina ke PGN. Sehingga PGN akan menjadi Sub-Holding Gas di bawah Pertamina.
"Pengalihan kebutuhan, Pertagas sudah disetujui masuk ke PGN itu namnaya integrasi 100 persen ke PGN," kata Fajar.
Pertimbangan yang disampaikan Direksi Pertamina dalam mengintegrasikan Pertagas ke dalam PGN antara lain, lini bisnis yang sama dalam hal transportasi dan niaga gas, terdapat potensi penghematan biaya operasional dan Capex karena hilangnya tumpang tindih dalam pengembangan infrastruktur.
Dapat menciptakan infrastruktur gas yang terintegrasi, menciptakan kinerja keuangan konsolidasi yang sehat, memperkuat struktur permodalan PGN sehingga membuka ruang untuk meningkatkan kapasitas hutang untuk pengembangan bisnis gas, dan meningkatkan setoran dividen serta pajak kepada negara.
Fajar melanjutkan, tim gabungan dari Pertamina dan PGN terus menuntaskan rencana integrasi, hal ini terkait penentuan nilai Pertagas yang diintegrasikan ke PGN, saat ini proses perhitungan nilai saham sedang dilakukan.
"Dengan masuknya PT Pertagas ke PGN, maka PGN akan menjadi pengelola midstream sampai distribusi dan niaga gas,” tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement