Liputan6.com, Bandung - Pelatih Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez, mengalami pendarahan di kepalanya ketika terjadi kerusuhan dalam laga konra Arema FC menghadapi Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (15/4/2018) malam.
Pria asal Argentina itu terkena lemparan benda keras saat akan memasuki ruang ganti setelah para penonton turun ke dalam lapangan saat pertandingan Persib melawan Arema menyisakan beberapa menit.
Baca Juga
Advertisement
Mendapat teror fisik ketika memimpin sebuah tim dalam pertandingan baru pertama kali dirasakan Gomez sepanjang kariernya sebagai pelatih. Namun, mantan asisten pelatih Inter Milan dan Valencia itu enggan menyeret kasus ini ke federasi sepak bola dunia dan menyerahkan segalanya kepada manajemen tim.
Menurutnya, sebagai pelatih kepala, dia lebih memprioritaskan mempersiapkan Persib yang akan menjamu Borneo FC di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung Sabtu (21/4/2018).
"Ini tugas dari klub, mereka yang harus bicara dengan federasi atau pihak lain. Tapi, bagi kami lebih penting untuk melakukan persiapan menghadapi laga berikutnya," Gomez kepada Liputan6.com di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Senin (16/4/2018).
"Mungkin manajemen kami harus bicara dengan federasi soal kejadian ini dan itu bukan urusan kami. Tugas kami hanya bermain sepak bola," tambahnya.
Tidak Terulang
Gomez berharap kejadian yang menimpanya tidak akan terulang kembali pada pertandingan-pertandingan lainnya.
"Itu tidak cukup bagus tapi tidak masalah. Masalahnya, kami tidak suka kekerasan, karena ini sepak bola," pungkasnya.
Advertisement