Liputan6.com, Jakarta Minuman apa yang biasa Anda teguk saat sarapan? Sebagian mungkin menjawab minum susu, tapi ada juga yang meneguk jus jeruk yang menyegarkan.
Mari bahas satu per satu sisi positif dan negatif dari kedua minuman tersebut untuk sarapan mengutip Rodale Organic Life, Selasa (17/8/2018).
Advertisement
Jus Jeruk
Pro: Satu gelas jus jeruk mengandung sekitar 110 kalori dan hampir memenuhi kebutuhan harian Vitamin C.
Selain itu jeruk juga kaya antioksidan yang melindungi kulit dari sinar matahari dan polusi.
Kontra: Terlalu banyak minum jus jeruk bisa menyebabkan kerusakan serius pada email gigi. Sebuah studi yang dilakukan peneliti dari Rochester Eastman Institute for Oral Health, Yanfeng Ren, menyebutkan kadar kekuatan enamel gigi berkurang hingga 84 persen setelah orang tersebut minum jus jeruk lima hari berturut-turut.
Saksikan juga video menarik berikut:
Susu
Susu
Pro: Susu mengandung protein dan kalsium yang dibutuhkan tubuh. Studi juga menyebutkan, orang yang minum susu di pagi hari cenderung makan lebih sedikit di siang hari. Hal ini terjadi karena protein membuat seseorang lebih kenyang.
Kontra: Ada susu tanpa lemak, tapi bila Anda memilih susu yang mengandung lemak jenuh dengan jumlah berlebihan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Fakta lainnya, menurut tes yang dilakukan Departemen Pertanian Amerika Serikat ada residu pestisida yang muncul dalam susu.
Advertisement
Lebih baik minum susu atau jus jeruk saat sarapan?
Lalu, lebih baik minum susu atau jus jeruk saat sarapan?
Menurut dokter Ren, lebih baik minum susu daripada jus jeruk saat sarapan. Mengonsumsi susu membuat asupan kalsium meningkat sehingga gigi jadi kuat.
Namun, pastikan susu tersebut organik, bebas dari pestisida, hormon pertumbuhan dan antibiotik. Selain kaya kalsium dan protein, susu organik mengandung 75 persen antioksidan dan 50 persen vitamin E lebih tinggi dibanding susu biasa.