Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran peralatan yang dapat terintegrasi dengan Internet of Things (IoT) ramai-ramai diburu pecinta teknologi, baik untuk meningkatkan kualitas hidup, maupun prestise semata.
Bagi yang berminat dengan IoT, ada baiknya bila kamu berhati-hati karena sekarang hacker bisa mencuri data lewat perangkat tersebut.
Dilansir Business Insider, Rabu (18/4/2018), ada sebuah kasino di Eropa yang namanya tidak disebutkan diretas lewat termostat akuarium yang terintegrasi IoT. Akibatnya, database penjudi di kasino itu diambil hacker.
Baca Juga
Advertisement
"Para penyerang menggunakan hal itu sebagai pijakan pada jaringan. Mereka lalu menemukan database penjudi, kemudian menariknya sepanjang jaringan, lewat termostat, dan menuju cloud," ucap Nicole Eagan, CEO Darktrace, perusahaan keamanan siber.
Eagan menjelaskan bagaimana IoT memberikan ranah baru bagi para hacker untuk melaksanakan kejahatan.
"Ada banyak perangkat IoT rumahan, mulai dari termostat, sistem kulkas, sistem HVAC, sampai orang-orang yang membawa perangkat Alexa mereka ke kantor," timpal Eagan.
Ia pun menjelaskan bagaimana pertahanan yang bersifat tradisional tidak dapat menangani kejahatan hacker lewat IoT.
Perlu Regulasi Pemerintah
Robert Hannigan yang pernah menjadi petinggi badan mata-mata digital pemerintahan Inggris, turut setuju pada penjelasan Eagan terkait bahaya perangkat IoT.
Ia pun berharap pihak pemerintah dapat menyusun regulasi yang diperlukan, karena akan ada masalah-masalah yang timbul akibat IoT.
"Mungkin ini adalah satu area di mana regulasi untuk standar keamanan minimum diperlukan, karena pasar tidak akan melakukannya seorang diri," tuturnya.
Hannigan menambahkan salah satu masalah dari peretasan lewat IoT adalah perangkat-perangkat tersebut akan tetap bekerja meski diretas.
Jelas hal itu berakibat pada pengguna yang tidak sadar perangkatnya sedang dieksploitasi orang jahat.
Advertisement
Perusahaan Perlu Waspada
Symantec, perusahaan keamanan siber global, menyarankan agar perusahaan mengambil langkah serius terkait keamanan sistem mereka.
Saran tersebut diberikan untuk para perusahaan, sebab korban serangan hacker bukan saja individual, tetapi perusahaan pun menjadi sasaran empuk akibat memiliki sistem dan resource yang besar.
Symantec menyarankan agar perusahaan menerapkan pertahanan berlapis sebelum terjadinya serangan, dan tentu saja memberikan pelatihan agar para pegawai melek mengenai bahaya kejahatan siber.
(Tom/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: