Liputan6.com, Jakarta - Pekan keempat Go-Jek Liga 1 bersama BukaLapak telah rampung. Persipura Jayapura masih nyaman duduk di puncak klasemen sementara dengan nilai delapan.
Hasil imbang 2-2 melawan Sriwijaya FC di kandang lawan tidak mengganggu posisi Persipura. Armada Peter Butler dominan sekali hingga pekan keempat Liga 1 dengan catatan dua kali menang dan dua partai lainnya berakhir seri.
Baca Juga
Advertisement
Di partai lain, hattrick David Aparecido da Silva membawa Persebaya Surabaya menghajar PS Tira 4-1 di markas lawan. Hasil itu membuat tim berjuluk Bajul Ijo tersebut naik ke peringkat kedua klasemen sementara.
Sementara itu, Persija Jakarta kembali ke jalur kemenangan usai dibungkam PSMS Medan 1-3 di pekan ketiga Liga 1. Menjamu Arema FC di markas sendiri, tim berjuluk Macan Kemayoran itu menang meyakinkan 2-0.
Adapun, Arema FC makin terbenam di dasar klasemen setelah hanya bermain imbang 2-2 melawan Persib. Kian mengenaskan untuk pasukan Joko Susilo lantaran pertandingan tersebut dinodai oleh kericuhan suporter di akhir pertandingan.
Beberapa peristiwa negatif mengiringi pertandingan pekan Liga 1. Berikut Liputan.com rangkum:
Bonek Meninggal
Kabar duka menyelimuti sepak bola Indonesia. Salah satu suporter Persebaya, Bonek, meninggal setelah menyaksikan tim kesayangannya melawan PS Tira, Jumat (13/4/2018).
Micko Pratama (17) tewas setelah terlibat bentrokan dengan warga Solo, Sabtu (14/4/2018) dini hari WIB. Saat itu, mendiang pendukung Persebaya tersebut ingin pulang ke Surabaya setelah merayakan kemenangan melawan PS Tira.
Saat itu, Micko tengah berada di dalam truk bersama teman-teman Bonek lainnya. Sekelompok warga menimpuk rombongan tersebut dengan batu dan langsung melakukan pengroyokan.
Warga diperkirakan kesal dengan perilaku Bonek yang melintasi Kota Solo. Pasalnya, beberapa Bonek ternyata menjarah kios-kios penjual yang menimbulkan amarah warga.
Tidak hanya Micko, beberapa Bonek lainnya juga terluka lantaran serangan tersebut. Alhasil, banyak yang sampai dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Advertisement
Aremania Rusuh
Amarah pendukung Arema FC, Aremania memuncak. Sebab, klub kesayangannya kembali gagal menang.
Partai Arema FC melawan Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (15/4/2018), berakhir rusuh. Aremania menyerbu masuk ke dalam lapangan di masa injury time.
Ada beberapa dugaan yang memicu kemarahan Aremania. Pertama, Arema FC tidak kunjung memetik kemenangan. Kedua, Aremania tidak puas melihat performa dan skuat tim kebanggaannya di musim ini.
Akibar kericuhan ini, puluhan penonton menjadi korban. Bahkan pelatih Persib, Roberto Carlos Mario Gomez, mengalami luka di bagian kepala karena lemparan benda keras.
"Kami mencoba mengamankan kerumunan suporter yang emosi dengan prosedur yang ada. Namun rasanya sedikit salah paham hingga malah menimbulkan gesekan antara personil dan massa," ujar Kapolres Malang, AKBP YS Ujung saat dikonfirmasi Liputan6.com usai pertandingan.
"Belum ada laporan pasti jumlah korban yang mengalami cedera, yang jelas seperti kita lihat jumlahnya mencapai puluhan," kata Ujung saat ditanya jumlah korban.
Konflik Beto dengan Francis Wewengkang
Konflik internal tengah terjadi di skuat Sriwijaya FC. Penyerang asal Brasil, Alberto Beto Goncalves disebut sedang bermasalah dengan asisten pelatih, Francis Wewengkang.
Beto merasa kesal setelah Enal, sapaan karib Wewengkang, menariknya di babak kedua saat melawan Persipura Jayapura, Sabtu (14/4/2018). Padahal, bomber naturalisasi tersebut turut berkontribusi lewat satu golnya pada partai yang berakhir 2-2 itu.
Enal menarik keluar Beto di menit ke-78 untuk memberikan jalan kepada Patrich Wanggai. Saat diganti, bomber berusia 37 tahun tersebut menujukkan raut wajah kekesalan.
Beto sepertinya tidak sepenuhnya terima dengan keputusan Enal. Hingga akhirnya, eks Persijap Jepara ini memutuskan untuk berjalan ke ruang ganti ketimbang duduk di bangku cadangan.
Advertisement