Liputan6.com, Jakarta - Pembalap Indonesia, Galang Hendra Pratama finis di posisi ke-16 pada seri pertama World Supersport (WSSP) 300 yang berlangsung di Sirkuit Aragon, Spanyol, Minggu (15/4/2018). Meski begitu, Galang Hendra sukses ungguli pembalap berbakat dari berbagai negara pada program pembinaan bLU cRU Challenge yang notabene diselenggarakan Yamaha Motor Eropa.
Dia mengungguli Luca Bernardi (Team Trasimeno) yang menyelesaikan lomba di posisi ke-19, kemudian Dennis Koopman ke-21 dari tim GRT Yamaha WorldSSP300 Team dan J Overbeeke (Team Trasimeno) di deretan ke-25. Alhasil, Galang Hendra yang menjadi terbaik.
Baca Juga
Advertisement
Start dari posisi ke-11, Galang Hendra sempat merangsek ke posisi ke-9. Dia melewati beberapa pembalap.Saat itu, Galang Hendra bertarung sengit dengan beberapa pembalap, diantaranya dengan Maximilian Kappler (Freudenberg KTM WorldSSP Team), kemudian Paolo Grassia (Biblion Yamaha MotoxRacing), Enzo De La Vega (GP Project Team) dan Daniel Valle (BCD Yamaha MS Racing).
Namun pada dua lap berikut, posisinya melorot ke peringkat ke-16 dan ke-17. Sempat pula berada di posisi ke-15 setelah menyalip D Valle (BCD Yamaha MS Racing). Bahkan harapan untuk mendulang poin dengan berada di urutan ke-13 juga sempat terjadi. Ini berlangsung sampai dengan empat lap terakhir.
Saat balapan menyisakan 3 lap, posisi Galang Hendra yang menunggangi Yamaha YZF-R3 melorot di urutan ke-18. Galang Hendra berjuang keras kejar poin tapi akhirnya tertahan di posisi ke-16.
Statistik Galang
Berdasarkan data,Galang Hendra mengukir best-time 2 menit 09,939 detik dengan top speed 209,9 km/jam. Ukiran waktu tersebut terbukti semakin tajam dibanding saat latihan bebas dan kualifikasi.
Dalam babak Superpole 2, Galang Hendra mencatat waktu terbaik 2 menit 10,208 detik. Ataupun dalam tes pramusim dengan ukiran waktu 2 menit 11,331 detik. Jadi Galang Hendra terus memberikan progress yang signifikan.
"Saya senang dapat menyelesaikan perlombaan seri pertama ini. Meskipun finish di posisi ke-16, tetapi saya terus memperbaiki catatan waktu dari sesi sebelumnya. Saya dan tim akan bekerja keras untuk menghadapi putaran ke-2 minggu depan, untuk Merah Putih Semakin Di Depan, "ucap Galang Hendra Pratama.
Seperti rilis yang diterima Liputan6.com, regulasi mesin WSSP300 disebut tidak seimbang. Yamaha YZFR3 merupakan motor dengan kubikasi silinder terkecil dibanding para rivalnya. Aturan pembatasan RPM mesin ataupun bobot belum menciptakan persaingan yang kompetitif.
Demikian mengacu pada data top speed yang berbeda jauh. Kemudian pula menyangkut rekor catatan waktu dibanding musim 2017 yang berbeda hingga 4-5 detik dan gap waktu pada data result ataupun hasil juara WSSP300 Aragon.
Advertisement
Mesin Jomplang
Untuk kecepatan tertinggi dibanding Kawasaki Ninja 400 ataupun KTM RC390, maka berbeda antara 10-15 km/jam dengan YZF-R3. Alhasil, selalu tertinggal di trek lurus utama. Lebih lanjut dipahami, catatan waktu terbaik 2017, yaitu 2 menit 12,712 detik berbeda hingga 4-5 detik dengan best-time 2018 ini (2 menit 08,510 detik) yang diukir Kawasaki Ninja 400.
Ataupun data perbedaan mencolok dari pebalap terbaik yang mengaplikasi Yamaha YZF-R3, D Valle yang finish ke-11 dengan racer yang meraih podium juara, yaitu berbeda sampai dengan 15 detik. Termasuk kenyataan bahwa hanya Galang Hendra Pratama sebagai satu-satunya rider Yamaha yang lolos dalam sesi Superpole 2. Selebihnya diraih pengguna motor Kawasaki Ninja 400 dan KTM RC390.
“Semua pembalap Yamaha dan terutama rider bLU cRU telah melakukan pekerjaan yang fantastis selama musim dingin dan kerja keras mereka dapat mempertajam waktu dimana beberapa diantara mereka dapat lebih baik 2 detik.Namun, mereka menghadapi kompetisi yang tidak adil atas tingkat kinerja motor yang salah diantara produsen. Seharusnya peraturan teknis dirancang untuk menciptakan persaingan yang seimbang," Andrea Dosoli sebagai manajer Proyek Road Racing Yamaha Motor Eropa. Adapun seri lanjutan WSSP300 akan dihelat pada 20-22 April di lintasan Assen, Belanda.