Liputan6.com, Cirebon - Tujuh orang tewas usai tertimbun reruntuhan tembok yang menimpa sebuah sanggar seni di Cirebon, Jawa Barat, Senin 16 April 2018 siang. Dua korban tewas di antaranya adalah sang dalang dan anaknya.
Seperti ditayangkan Liputan6 Pagi SCTV, Selasa (17/4/2018), puluhan anggota tim SAR gabungan dari Brimob dan TNI berjibaku membersihkan puing bangunan di Sanggar Kencana, Desa Gegesik Weta, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Senin sore. Alat berat pun didatangkan untuk mempercepat pembersihan dan memastikan tidak ada lagi korban yang masih tertimbun.
Advertisement
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Gegesik Suhardi yang datang ke lokasi memastikan lima siswa turut menjadi korban jiwa dalam insiden runtuhnya tembok tua bekas sarang walet yang menimpa Sanggar Kencana. Sedangkan empat siswa yang terluka sudah dirawat di Rumah Sakit Arjawinangun, Kabupaten Cirebon.
Ratusan warga dan siswa sekolah menyambut haru kedatangan jenazah dalang Herman dan Arid anaknya di rumah duka di Desa Gegesik Wetan.
Ketokohan Herman dalam melestarikan seni khususnya dengan memberi pelatihan gratis karawitan khas Cirebon dan wayang kulit bagi para pelajar sangat membekas di hati sang adik.
"Sangat mendalam. Punya saudara di seni cuma 1 yaitu beliau," ujar Adik Alm. Dalang Herman Suwarno.
Isak tangis juga mengiringi pemakaman jenazah Zikri. Siswa kelas dua SMPN 1 yang turut menjadi korban. Korban dikenal keluarga sangat serius mengembangkan diri di bidang kesenian musik gamelan dan pewayangan dan rutin berlatih bersama dalang Herman.
Selain Zikri, empat jenazah siswa lain juga sudah diterima pihak keluarga untuk selanjutnya dimakamkan.
Sementara satu korban kritis yang sebelumnya dirawa di Rumah Sakit Umum Daerah Arjawinganun terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Gunung Jati, Kota Cirebon, karena terluka parah di bagian kaki dan rahang.