Bahas Skandal Data, Uni Eropa Bakal Bertemu Mark Zuckerberg Hari Ini

Wakil Presiden Komisi Eropa untuk isu digital, Andrus Ansip, akan bertemu dengan CEO Facebook, Mark Zuckeberg, pada hari ini.

oleh Andina Librianty diperbarui 17 Apr 2018, 10:14 WIB
CEO Facebook Mark Zuckerberg memenuhi panggilan untuk bersaksi di hadapan Komite Senat Amerika Serikat di Capitol Hill, Washington, Senin (10/4). (AP Photo/Alex Brandon)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Komisi Eropa untuk isu digital, Andrus Ansip, akan bertemu CEO Facebook, Mark Zuckerberg, pada Selasa (17/4/2018), di San Francisco, Amerika Serikat (AS). Keduanya akan membahas keamanan data, termasuk skandal penyalahgunaan informasi puluhan juta pengguna.

Dikutip dari Reuters, Selasa (17/4/2018), Ansip tidak hanya bertemu Zuckerberg. Ia juga akan mengadakan pertemuan dengan CEO Google, Sundar Pichai, untuk mendikusikan berbagai macam isu, termasuk perlindungan data, privasi online, konten ilegal dan berita palsu.

Zuckerberg sendiri juga diminta untuk memberikan keterangan di depan Parlemen Eropa, terkait kemungkinan data Eropa di Facebook juga menjadi korban penyalahgunaan.

Pertemuan dengan Zuckerberg digelar tak lama setelah Chief Operatong Officer (COO) Facebook, Sheryl Sandberg, bertemu dengan Komisioner Keadilan Uni Eropa, Vera Jourova, pada pekan lalu. Pertemuan Sandberg dan Jourova digambarkan sebagai diskusi terbuka dan kontruktif.

Uni Eropa terbilang cukup agresif meminta pertanggungjawaban Facebook atas skandal penyalahgunaan data pengguna yang dilakukan oleh perusahaan konsultasi politik, Cambridge Analytica.

Terlepas dari permasalahan Facebook, Uni Eropa juga sangat serius melindungi data pribadi warganya. Uni Eropa memiliki undang-undang perlindungan data baru, yang akan mulai berlaku pada 25 Mei 2018.

 


Indonesia Juga Jadi Korban Skandal Penyalahgunaan Data Facebook

Ilustrasi Facebook (AP Photo/Noah Berger, File)

Indonesia termasuk salah satu negara yang menjadi korban penyalahgunaan data di Facebook oleh Cambridge Analytica. Sebanyak satu jutaan pengguna Indonesia terkena imbas dari masalah tersebut.

Dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu, Facebook mengungkap informasi dari sekira 87 juta pengguna telah digunakan secara tidak layak oleh Cambridge Analytica.

Sebagian besar merupakan data pengguna Facebook di Amerika Serikat (AS), dan Indonesia juga termasuk tiga besar yang menjadi korban. Sebanyak 70,6 juta akun yang disalahgunakan berasal dari AS, Filipina berada di posisi ke dua dengan 1,2 juta dan Indonesia dengan 1 jutaan akun.

Sejauh ini, Facebook belum memberikan hasil audit tentang data-data pengguna yang disalahgunakan kepada Pemerintah Indonesia.

 


DPR Sidang Facebook Hari Ini

Facebook (AP Photo/Jeff Chiu, File)

Pada kesempatan yang sama, Komisi I DPR mengelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak Facebook pada hari ini, Selasa (17/4/2018), untuk membahas skandal penyalahgunaan data pengguna Indonesia. Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia dan Vice President of Public Policy Facebook Asia Tenggara, dijadwalkan hadir dalam pertemuan ini.

RDP ini awalnya dijadwalkan pada pekan lalu. Namun, karena sejumlah alasan akhirnya ditunda. Menurut keterangan anggota Komisi I DPR, Meutya Hafid, salah satu alasannya karena DPR menginginkan pihak Facebook Asia Tenggara juga turut hadir dalam rapat tersebut.

"Kami ingin perwakilan Facebook Asia Tenggara yang hadir," tutur Meutya saat dihubungi pada pekan lalu.

(Din/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya