Cerita Peternak Domba Garut Ditraktir Makan Siang Cawagub Jabar

Tak tersirat dalam benak Andi (50), warga Leles Garut, Jawa Barat, bakal satu meja makan siang gratis bareng salah seorang cawagub Jawa Barat.

oleh jayadi supriadin diperbarui 17 Apr 2018, 15:32 WIB
Peternak Domba Garut Ditraktir Makan Siang Dedi Mulyadi (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Tak tersirat dalam benak Andi (50), warga Leles Garut, Jawa Barat, bakal satu meja dan makan siang gratis bareng Dedi Mulyadi, calon wakil Gubernur Jawa Barat. 

Pria paruh baya yang sehari-hari beternak domba Garut itu, kaget bercampur senang bukan kepalang kembali bisa bertemu mantan orang nomor satu di Purwakarta itu.

"Pernah dahar di rumah makan teu? (Pernah makan di rumah makan tidak)," tanya Dedi yang berpasangan dengan Deddy Mizwar pada Pilgub Jawa Barat mendatang.

Dedi membuka pembicaraan sambil menyapa Andi yang terlihat kaku sekaligus gugup bisa satu meja dengannya, dalam kunjungannya ke Garut, kemarin.

Dalam benak Andi, Dedi adalah tokoh sekaligus pahlawan yang mampu membantu ekonominya. Bermodal bantuan Ketua DPD Golkar Jawa Barat Rp 10 juta tahun lalu, kini ia bisa beternak domba hingga berjumlah tujuh ekor tahun ini.

"Baheula duit bantuan dipake naon? (Dulu uang bantuan digunakan apa)?" tanya Dedi.

Yang dijawab sejurus kemudian Andi dengan polos. "Dipeserkeun domba tilu ekor Pak, (dibelikan domba tiga ekor, pak)," kata dia sambil terbata-bata menahan gugup.

Namun dengan kegigihannya beternak, dalam kurun satu tahun tepat sejak pertemuannya dengan Dedi, ternak domba Garut milik Andi kini sudah berkembang dua kali lipat.

"Ayeuna tujuh ekor pak, tos anakan opat ekor (Sekarang jumlahnya tujuh ekor pak, sudah beranak memiliki empat ekor anak)," ujar Andi.

Saat berada satu meja dengan Dedi, Andi terlihat malu dan gugup, beberapa kali tangannya bergetar saat memegang sendok ketika menyantap makanan yang disedikan Dedi.

"Mun teu biasa pake sendok, pake leungeun we daharna ngarah gampang (jika tidak biasa pakai sendok pakai tangan saja makannya biar mudah," kata Dedi menyapa Andi.

Buat Andi pertemuan sambil makan siang sekitar 15 menit itu sangat berkesan, sebab tanpa undangan atau pemberitahuan sebelumnya ia tiba-tiba dijemput ajudan Dedi.

"Kaget, saya tadi lagi ngarit (cari rumput) langsung dijemput, katanya bapak mau nertemu," kata dia.

 

 


Awal Mula Pertemuan dengan Dedi

Peternak Domba Garut Ditraktir Makan Siang Dedi Mulyadi (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Mengenakan sepatu boot, topi hitam dan pakaian kaus warna merah berpolet kuning di bagian kerah, ia bercerita awal mula pertemuannya dengan Dedi.

Saat itu, persis satu tahun lalu, ketika Dedi digadang bakal maju sebagai bakal calon Gubernur Jawa Bara, Dedi bersilaturahmi mendatangi Kecamatan Leles.

Andi dan warga lainnya yang tengah menonton di lapangan Alun-Alun Leles, tiba-tiba dipanggil Dedi ke atas panggung, hingga akhirnya diberi bantuan modal usaha.

"Awalnya saya mengurusi domba orang, sekarang dengan bantuan itu jadi punya sendiri," kata dia mengenang.

Sementara itu, Dedi masih mengingat pertemuan pertama dengan Andi. Menurut dia, awal mula pertemuannya saat acara saweran keliling bersama pelawak, Ohang, tahun lalu. "Saat itu kami kasih uang bantuan buat Mang Andi dari patungan tim," ujar dia.

Menurut Dedi, Andi adalah cerminan masyarakat bawah di Jawa Barat, yang memiliki semangat tinggi, jujur dan polos, dengan ekonomi pas-pasan. "Di Jawa Barat itu seperti Mang Andi banyak, makanya ke depan perlu ada pola mengagkat kesejahteraan buat mereka," ujarnya.

Di akhir pembicarannya, Dedi berpesan kepada Andi agar domba yang ada saat ini, jangan dijual seluruhnya, tetapi cukup dicicil dan menunggu momen Idul Adha tiba, dengan harapan harganya lebih baik. "Kalau pun butuh uang, cukup jual yang jantannya saja," ujarnya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya