Bank Mandiri Kucurkan Rp 2,5 Triliun buat Tol Batang-Semarang

PT Bank Mandiri Tbk menyatakan hampir kurang lebih 75 persen terlibat dalam berbagai proyek jalan tol yang direalisasikan secara sindikasi baik dengan bank BUMN dan swasta.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Apr 2018, 12:09 WIB
Nasabah melakukan transaksi di cabang Bank Mandiri Pertamina UPMS III, Jakarta, Rabu (28/6). Bank Mandiri memberikan layanan perbankan terbatas kepada nasabah secara bergantian pada musim liburan Idul Fitri 26-30 Juni 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) terus mendukung percepatan pembangunan proyek infrastruktur, dengan mengucurkan pinjaman sebesar Rp 2,5 triliun untuk pembangunan Tol Batang- Semarang.

Senior Vice President Corporate Banking PT Bank Mandiri Tbk, Yusak L.S. Silalahi mengatakan, Bank Mandiri menyalurkan pinjaman sindikasi bersama enam lembaga keuangan lainnya dengan total senilai Rp 7,731 triliun. Pinjaman itu akan digunakan untuk pembangunan ruas tol Semarang-Batang sepanjang 75 km.

"Bank Mandiri memiliki komitmen yang kuat dalam pembangunan proyek-proyek infrastruktur penting, seperti pembangunan jalan tol," kata Yusak, saat menghadiri penandatanganan sindikasi pinjaman, di Kantor Pusat Jasamarga, Jakarta, Selasa (17/4/2018).

Yusak mengungkapkan, porsi Bank Mandiri Rp 2,5 triliun atau 32,3 persen dari total pinjaman yang digelontorkan Rp 7,73 triliun. Jangka waktu pinjaman itu 15 tahun.

"Dalam skema ini, Bank Mandiri juga ditunjuk sebagai Joint Mandated Lead Arranger & Bookrunner, serta sebagai agen Escrow dan Jaminan," tutur Yusak.

Yusak menuturkan, penyaluran kredit ini menjadi implementasi konsistensi perseroan dalam mendukung sinergi antar BUMN pada program-program strategis Pemerintah, khususnya dalam percepatan penyediaan infrastruktur utama.

“Kami memiliki produk-produk pembiayaan yang bisa dimanfaatkan, termasuk pada tahap pembebasan lahan, pembangunan konstruksi maupun tahap pengoperasian,” kata Yusak.

Atas komitmen kuat tersebut, Bank Mandiri telah memberikan komitmen pembiayaan untuk pembangunan tol senilai Rp 14,2 triliun untuk 14 ruas tol sepanjang 592 km yang tengah dibangun, dengan realisasi penyaluran sebesar Rp 7,6 triliun hingga Desember 2017.

“Hampir kurang lebih 75 persen kehadiran Bank Mandiri dalam berbagai proyek jalan tol tersebut direalisasikan secara sindikasi, baik dengan bank BUMN, bank swasta, maupun lembaga keuangan non bank. Hal ini merupakan salah satu strategi ini untuk mengelola risiko dan menjaga kualitas pembiayaan kami,” kata Yusak.

 


Bank Mandiri Sudah Salurkan Kredit Usaha Rakyat Rp 13,3 Triliun

Nasabah melakukan transaksi di cabang Bank Mandiri Pertamina UPMS III, Jakarta, Rabu (28/6). Bank Mandiri memberikan layanan perbankan terbatas kepada nasabah secara bergantian pada musim liburan Idul Fitri 26-30 Juni 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatatkan realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 13,3 triliun sepanjang 2017. Capaian itu sebesar 102,6 persen dari target tahun lalu.

"Sepanjang 2017, Bank Mandiri telah memberikan KUR sebesar Rp 13,3 triliun," kata Direktur Bank Mandiri Tardi di kantornya, Selasa 6 Februari 2018.

Secara kumulatif dari 2008 hingga 2017, dijelaskan Tardi, perusahaan sudah menyalurkan KUR sebesar Rp 48,3 triliun kepada 995.352 debitur yang tersebar di seluruh Indonesia.

Lebih jauh dia bilang, ada ketentuan dari pemerintah untuk mendistribusikan KUR pada tahun lalu. Dari total KUR yang disalurkan, 40 persen harus digulirkan ke sektor produktif. Syarat ini ditegaskan Tardi telah dipenuhi Bank Mandiri.Tercatat dari KUR senilai Rp 13,3 triliun yang disalurkan sepanjang 2017, sebesar 42 persennya digelontorkan ke sektor produktif.

Di antaranya sektor pertanian sebesar Rp 3,1 triliun, jasa produksi Rp 1,6 triliun, dan sektor perdagangan Rp 6,9 triliun.Sebagai catatan, Bank Usaha Milik Negara (BUMN) ini membukukan penyaluran kredit sebesar Rp 729,5 triliun pada akhir tahun lalu, atau naik 10,2 persen secara year on year.

Adapun kontribusi pembiayaan produktif sebesar 74,7 persen dari total portofolio."Kinerja baik tersebut mendongkrak nilai aset perseroan menjadi Rp 1.124,7 triliun pada akhir tahun lalu,” ungkap Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo.Kartika menambahkan bahwa peningkatan kredit produktif tercermin dari penyaluran kredit modal kerja yang naik 4 persen menjadi Rp 335,9 triliun, dan kredit investasi yang mencapai Rp 208,7 triliun, naik 12,9 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Di sektor infrastruktur, Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 141 triliun atau 58,7 persen dari total komitmen yang telah diberikan sebesar Rp 240,1 triliun. Kredit tersebut disalurkan ke 8 sektor utama, yakni Transportasi (Rp 31,3 triliun), Tenaga Listrik (Rp 31,3 triliun).Penyaluran kredit Bank Mandiri lainnya di sektor Migas & Energi Terbarukan (Rp 18,4 triliun), Konstruksi (Rp 15,5 triliun), Perumahan Rakyat & Fasilitas Kota (Rp 10,6 triliun), Telematika (Rp 9,3 triliun), Jalan (Rp 7,6 triliun), dan Lainnya (Rp 10,8 triliun).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya