Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari menjelang penayangan perdana film Avengers: Infinity War di Indonesia, para penggemar dihebohkan oleh kabar pemotongan durasi sebanyak tujuh menit oleh Lembaga Sensor Film (LSF).
Seharusnya, film yang menghadirkan sebagian besar karakter pahlawan super (superhero) besutan Marvel Comic itu berdurasi 156 menit. Namun, atas beberapa pertimbangan, LSF memangkasnya menjadi 149 menit.
Selain itu, film yang disutradarai oleh duet Anthony Russo dan Joe Russo tersebut diberi peringkat 13 tahun ke atas.
Sayangnya, meski klarifikasi telah disampaikan LSF melalui juru bicara dan media sosial, kabar ini sudah keburu sampai ke media asing.
Baca Juga
Advertisement
Bahkan, situs Comicbook.com pada Sabtu, 14 April 2018, mengutip salah satu media tanah air dengan masih menyebutkan bahwa Avengers: Infinity War telah dipotong sepanjang tujuh menit.
Situs tersebut mengutip bahwa Ketua LSF, Ahmad Yani Basuki, mengatakan kepada salah satu media nasional bahwa ia memang sudah menandatangani proses sensor Avengers: Infinity War, meski tak tahu secara spesifik apa yang disensor.
Tidak hanya Avengers: Infinity War saja yang harus rela mendapat sensor ketat dari LSF, beberapa film superhero lainnya pun pernah mengalami hal serupa.
Mengutip dari situs Cbr.com pada Selasa (17/4/2018), Indonesia menjadi satu dari segelintir negara yang sering menyensor film-film Hollywood, bahkan untuk sekelas kisah superhero yang ditujukan untuk segala usia.
Berikut adalah lima film superhero yang pernah mendapat sensor keras di beberapa negara di dunia.
Simak video pilihan berikut:
1. Iron Man 2
Pada 2010, sekuel film Iron Man dirilis dan meraih atensi besar dari penggemar superhero Marvel di seluruh dunia.
Tokoh antagonis di film ini, Whiplash, dikisahkan sebagai 'reinkarnasi' Ivan Vanko, seorang genius asal Rusia yang sempat disepelekan oleh Tony Stark di masa mudanya.
Kisah masa lalu Whiplash yang tumbuh di era Uni Soviet, serta beberapa bagian cerita yang dihubungkan dengan sudut pandang negatif Amerika Serikat (AS) terhadap Iran dan Korea Utara, dirombak total ketika tayang di China daratan.
Alasannya sudah bisa terbaca, bahwa pemerintah China tidak ingin warganya mendapat paparan negatif tentang kultur komunisme.
Advertisement
2. Spider-Man 2
Dalam sekual trilogi film manusia laba-laba super arahan sutradara Sam Raimi itu, lembaga sensor di Inggris mendesak perubahan pada salah satu alur ceritanya, yang dinilai tidak pantas ditonton oleh generasi muda di sana.
Dikisahkan, Spider-Man dam Doc Ock terlibat perkelahian brutal di sebuah menara. Saat itu, sang manusia laba-laba menangkis serangan dengan menandukkan kepalanya ke dada musuh, hingga kemudian mengeluarkan darah.
Menurut lembaga sensor di sana, tandukan kepala mengingatkan pada perkelahian berunsur rasis yang dilakukan oleh pesepak bola Zinedine Zidane ke Marco Materazzi pada final Piala Dunia 2006.
Alhasil, khusus untuk penonton di Inggris, adegan tersebut diganti dengan aksi tinju, yang dianggap lebih sportif.
3. Deadpool
Sebagai pionir film superhero yang menyuguhkan humor-humor dewasa, Deadpool sukses menarik perhatian penonton di seluruh dunia, kecuali di India.
Di sana, pemasukan film Deadpool termasuk yang paling kecil di dunia, lantaran lembaga sensor setempat cukup banyak memotong adegan-adegan yang dianggap tidak sopan.
Seluruh humor yang berkaitan dengan organ reproduksi dipangkas, begitu juga beberapa caci maki yang dianggap terlalu kasar, turut dihilangkan.
Advertisement
4. Wonder Woman
Beberapa negara Timur Tengah melarang pemutaran film Wonder Woman karena alasan sentimen terhadap Israel.
Sebagaimana diketahui, pemeran utama film tersebut, Gal Gadot, merupakan aktris berkewarganegaraan Israel.
Beberapa negara yang melarang pemutaran film superhero wanita itu adalah Qatar, Lebanon, dan Mesir.
Sementara itu, film ini juga memicu kontroversi di India, yakni ketika adegan Steve Trevor (Chris Pine) keluar dari kolam pemandian dianggap terlalu vulgar.
Meski telah disesuaikan -- menjadi hanya diperlihatkan bagian dada ke atas, tetap saja adegan tersebut dipangkas penuh, menyisakan sedikit kisah yang menggantung.
5. Black Panther
Ada satu kata khusus di film ini yang diminta tidak disuarakan saat tayang di India, yakni kata 'hanuman'.
Kata tersebut terdengar seperti 'Hanoman', yang merujuk pada sosok kera suci bagi umat Hindu.
Adapun di film Black Panther, Hanuman adalah istilah yang menandakan kejayaan berdikari, yang diteriakkan saat meraih kemenangan.
Meski disensor, mayoritas penonton di India tidak melihat istilah tersebut sebagai hal yang menyinggung.
Advertisement