Investor Asing Jual Saham, IHSG Melemah Terbatas

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menguat di sesi pertama perdagangan saham Selasa pekan ini. Namun sentimen ekternal bebani IHSG.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Apr 2018, 16:20 WIB
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi pada perdagangan saham Selasa pekan ini. IHSG pun berusaha untuk kembali ke zona hijau.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (17/4/2018), IHSG melemah tipis 0,98 poin atau 0,02 persen ke posisi 6.285,76. Indeks saham LQ45 susut 0,01 persen ke posisi 1.026,99. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pada awal sesi, IHSG sempat menguat, dan berada di zona hijau selama sesi pertama. Namun IHSG berbalik arah ke zona merah jelang penutupan.

203 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. 164 saham menguat dan 125 saham diam di tempat.IHSG sempat berada di level tertinggi 6.303,97 dan terendah 6.259,59.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 371.369 kali dengan volume perdagangan 10,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,4 triliun.

Investor asing jual saham Rp 735,33 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.765.

Sebagian besar sektor saham sama-sama menguat dan melemah. Sektor saham pertanian naik 1,31 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham tambang mendaki 1 persen dan sektor saham aneka industri mendaki 0,57 persen.Sementara itu, sektor saham infrastruktur tergelincir 0,55 persen dan sektor saham keuangan melemah 0,25 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham BWPT naik 24,79 persen ke posisi Rp 292 per saham, saham PKPK menanjak 24,75 persen ke posisi Rp 252 per saham, dan saham GZCO melonjak 8,57 persen ke posisi Rp 76.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham HADE susut 12 persen ke posisi Rp 66, saham FREN merosot 9,09 persen ke posisi Rp 60, dan saham GOLL susut 8,96 persen ke posisi Rp 122 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,83 persen, indeks saham Shanghai tergelincir 1,41 persen, indeks saham Taiwan turun 1,32 persen.Selanjutnya indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,15 persen, indeks saham Thailand susut 0,64 persen. Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei naik 0,06 persen dan indeks saham Singapura menanjak 0,03 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, hasil rilis data neraca perdagangan per Maret yang surplus USD 1,09 miliar memberikan katalis positif pada penguatan IHSG di sesi pertama.Akan tetapi, seiring dengan ada tekanan eksternal seperti stagnannya tingkat pertumbuhan ekonomi China sebesar 6,8 persen.

“Kemudian menurunnya tingkat produksi industri di China dari 7,2 persen menjadi enam persen, akibat sentimen perang dagang antara Amerika Serikat dengan China secara tidak langsung memberikan dampak negatif terhadap pelemahan IHSG,” kata Nafan saat dihubungi Liputan6.com.

 


IHSG Menguat di Awal Sesi Perdagangan

Pekerja saat melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (27/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 36,50 poin atau 0,8 persen ke 4.560,56. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Gerak IHSG ini seirama dengan bursa Asia dan juga Wall Street.

Pada pra pembukaan perdagangan Selasa 17 April 2018, IHSG berada di zona hijau dengan penguatan 4,11 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.294,85.IHSG terus mendaki pada pembukaan perdagangan dengan catatan kenaikan 0,05 persen atau 3,4 poin ke level 6.289,72. Sedangkan indeks LQ45 pun terkerek naik 0,01 persen ke level 1.027,44.

Penguatan IHSG ditopang kenaikan 125 saham. Saham yang melemah sebanyak 54 saham, dan 101 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan saham pagi ini tercatat sebanyak 19.247 kali dengan volume 372 juta saham dan senilai Rp 197 miliar.Sektor saham yang memimpin penguatan dan mendorong IHSG ke jalur hijau yakni di aneka industri sebesar 0,84 persen.

Diikuti kenaikan sektor saham pertambangan 0,55 persen, dan sektor perkebunan yang melaju 0,36 persen.Investor asing melakukan aksi jual sebesar 31 miliar di seluruh pasar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di angka 13.769 per dolar AS.

Tiga saham teratas yang menorehkan penguatan tertinggi, yakni INPS sebesar 25 persen ke level Rp1.950, saham PKPK sebesar 13,85 persen ke level Rp 230, dan saham INRU yang mendaki tinggi 9,40 persen ke level Rp 990.Sementara saham-saham yang berguguran, yaitu saham HADE pelemahan terdalam sebesar 9,33 persen. Disusul NAGA yang terkoreksi 6,54 persen, dan GHON tergelincir 6,83 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya