Liputan6.com, Jakarta - Munculnya isu Prabowo Subianto akan memberikan tiket kepada yang lain maju sebagai capres dinilai sebagai harapan dari PKS. Dengan begitu, PKS dapat menyodorkan kadernya sebagai bakal calon wakil presiden.
Demikian diungkapkan politikus PDIP Eva Kusuma Sundari. Menurut dia, hal itu wajar.
Advertisement
"Sah-sah saja. Dan itu sebetulnya urusan internal 3 partai yang ingin berkontestasi dengan Pak Jokowi. Itu harapanlah menurutku. Bacaanku harapannya PKS," kata Eva di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/4/2018).
Eva yakin isu Prabowo Subianto tak nyapres sengaja digulirkan oleh PKS. Namun begitu diyakininya tidak akan berpengaruh terhadap kubu Joko Widodo atau Jokowi. PDIP siap melawan siapa pun tokoh yang akan maju dalam Pilpres 2019 nanti.
"Siapa pun tentu kita akan lawan karena tiket kita sudah beres. Tapi kan problem mereka, calon belom beres, tiket belom beres, dan silakan ber-settle down di antara mereka," kata dia.
Namun, PDIP tidak ingin meremehkan siapa pun. Menurut Eva, PDIP telah memiliki strategi khusus menghadapi lawan. Dia klaim sudah menghimpun data untuk berkontestasi dengan pihak siapa pun.
"Kita punya data, wong kita di pemerintahan ya kan punya data. Data untuk perang lah menurut ku. Jadi, siapa pun tidak kita anggap remeh, dan baik Pak Prabowo Subianto maupun nantinya Pak Gatot, ya silakan. Kita siap," kata dia.
PKS Gulirkan Isu
Politisi PKS Nasir Djamil sebelumnya berpandangan bahwa Prabowo, meski sudah menerima mandat, tidak akan maju dalam pencapresan 2019. Sebab Prabowo sudah tidak memiliki logistik yang cukup
"Pertama, Pilpres ini adalah besar biayanya. Saya pikir mungkin Prabowo sudah, bukan saya tidak percaya dengan Prabowo ya, tapi saya lihat logistiknya di 2014 kemarin sudah terkuras," kata Nasir di Kompleks Parlemen, kemarin.
Reporter : Ahda Bayhaqi
Sumber : Merdeka.com
Saksikan video menarik berikut ini:
Advertisement