Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) membeberkan penyebab ambruknya Jembatan Cincin Lama yang berada pada ruas Tuban-Widang, Jawa Timur ambruk pada Selasa (17/4/2018). Insiden ini terjadi sekitar pukul 11.05 WIB.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian, Arie Setiadi Moerwanto mengatakan ambruknya jembatan cincin lama tersebut disebabkan oleh kelebihan beban (overload).
Baca Juga
Advertisement
"Ada tiga truk yang melewati jembatan, yakni satu truk mengandung limbah smelter dan dua truk tronton dengan muatan pasir. Data yang masuk dan kesimpulan sementara diakibatkan karena overload," tuturnya di Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (17/4/2018).
Arie lebih jauh mengungkapkan, seluruh jembatan nasional didesain untuk menahan beban hanya seberat 45 ton atau maksimal sebesar 75 ton. Sedangkan insiden ambruk ini menahan beban kira-kira 120 ton.
"Seluruh jembatan nasional didesain untuk mampu menahan beban sebesar 45 ton atau paling maksimal 70 ton. Sedangkan ketiga truk kira-kira beratnya 120 ton," jelasnya.
Dia juga menambahkan, akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut besok pagi untuk mengecek keadaan terkini pada jembatan Widang Tuban tersebut.
"Besok pagi ada tim ahli independen dari Kabalitbang yang akan turun ke lapangan untuk menganalisis penyebabnya seperti apa dan kondisi di lapangan sisanya seperti apa," ujar Arie.
Bisa Digunakan Lagi Sebelum Lebaran
Direktur Jembatan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Iwan Zarkasi menuturkan perkiraan dana jika pondasi dan pilar jembatan tidak ambruk, maka dibutuhkan dana senilai Rp 17 miliar untuk perbaikan.
"Kira-kira Rp 17 miliar kalau pondasi dan pilarnya tidak rusak, tapi kalau rusak ya jauh bisa di atasnya," ujarnya.
Ditjen Bina Marga menargetkan Jembatan Cincin Lama akan bisa kembali digunakan sebelum hari raya Lebaran.
"Sebelum Lebaran kita usahakan untuk bisa digunakan kembali. Tapi baru besok bisa dipastikan setelah penyelidikan," paparnya.
Iwan menyatakan belasungkawa bagi para korban dari insiden ambruknya jembatan tersebut.
"Kami berduka cita dan ini tak boleh berulang. Insiden kemarin di Cisoma 60 persen karena overload, kita tutup langsung. Kami berduka betul dengan kejadian ini, kami juga berdiskusi pada Direktur Jembatan, mudah-mudahan tidak rusak pondasi dan pilar," ungkapnya.
"Jika rusak kita akan kirim kerangka yang baru untuk adjustment dan recovery agar bisa digunakan lagi," tandas dia.
Advertisement