Liputan6.com, Kupang- Calon Wakil Gubernur NTT nomor urut 2, Emilia Julia Nomleni atau biasa disapa Mama Emi mengunjungi daerah asalnya, Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Selasa (17/4/2018).
Di tengah kesibukannya, Mama Emi menyempatkan diri mengunjungi pedagang di Pasar Inpres Soe. Perempuan berambut putih itu lantas menyalami pedagang pasar sambil mendengarkan aspirasi para pedagang.
Saat sedang menyalami seorang pedagang sayur, tiba-tiba dari kejauhan, seorang ibu berteriak memanggil nama Mama Emi. "Mama Emi, mama Emi..saya mau minta foto," teriak ibu itu.
Baca Juga
Advertisement
Mendengar namanya dipanggil, Mama Emi kemudian menghampiri ibu itu. Keduanya kemudian berciuman pipi.
"Namanya siapa Bu? tanya Mama Emi.
"Nama saya Lusia Sanam, saya melihat ibu di televisi saat debat, saya sangat suka keberanian ibu," kata Lusia.
Usai menyalami Mama Emi, Lusia mengambil buah pisang dagangannya dan memberikan ke Mama Emi.
"Ini sebagai kado untuk Mama," ujar Lusia.
Lusia mengaku bangga karena majunya Mama Emi dalam konstelasi Pilgub NTT 2018 dapat mengangkat martabat perempuan NTT.
"Saya mendukung Mama Emi karena sejak menonton debat di televisi, saya yakin Mama Emi mampu mengubah NTT," katanya.
Dukungan Penuh MS-Emi
Ketua DPD PDI Perjuangan NTT, Frans Lebu Raya (FLR), menegaskan mendukung penuh pasangan Marianus Sae-Emilia Nomleni (MS-Emi). Pernyataan ini sekaligus membantah rumor beredar bahwa FLR mendukung paket lain.
"Dukungan ini penuh untuk siap memenangkan Paket Marhaen," tegas FLR dalam kampanye MS-Emi di Kelurahan Kelapalima, Kecamatan Pasirpanjang, Kota Kupang, Sabtu (14/4).
FLR mengatakan, saat melakukan kunjungan ke setiap daerah di NTT, seluruh masyarakat menghendaki agar Paket Marhaen melanjutkan Program Desa Mandiri Anggaran untuk Masyarakat Menuju Sejahtera (Desa Mandiri Anggur Merah).
"Seluruh masalah ada di desa dan kelurahan, jika diselesaikan dari desa maka persoalan akan selesai," imbuh Lebu Raya.
Di tempat yang sama, Calon Wakil Gubernur NTT, Emilia Julia Nomleni atau biasa disapa Mama Emi, setuju dengan FLR. Dia mengatakan Desa Mandiri Anggur Merah hanyalah salah satu alat untuk mengentaskan kemiskinan.
"Anggur Merah bukan satu-satunya alat untuk entaskan kemiskinan tapi salah satu alat untuk entaskan kemiskinan di NTT. Lewat Anggur Merah, kaum muda di desa siap dimandirikan," tegas Mama Emi.
Mama Emi mengatakan, NTT memiliki potensi alam yang luar biasa yang perlu dikembangkan. "Potensi itu siap kami manfaatkan untuk mengentaskan kemiskinan di NTT," tegasnya.
Lebih jauh Mama Emi melanjutkan, spirit perjuangan Paket Marhaen di konstelasi Pilkada NTT tidak hanya sebagai pelengkap, tetapi siap melalukan kerja nyata demi kepercayaan seluruh masyarakat NTT dan siap mempertanggungjawabkan amanah masyarakat jika kelak dipercayakan memimpin NTT.
"Membangun dari desa karena semua persoalan ada di desa, jika persoalan di desa diselesaikan maka persoalan akan bisa diatasi," katanya.
Advertisement