Selain Selter, Anies Juga Berikan KTP dan KK bagi Warga Kampung Akuarium

Disdukcapil DKI Jakarta mendata warga Kampung Akuarium yang memiliki surat pengantar dari RT atau RW dan diverifikasi lurah.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 18 Apr 2018, 04:11 WIB
Suasana shelter penampungan dari ketinggian di kawasan Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (4/4). Pemprov DKI Jakarta akan membangun kawasan tersebut menjadi kawasan antara perumahan dan komersial. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta tidak hanya membangun kembali Kampung Akuarium, Jakarta Utara, yang telah digusur. Pemprov juga mengembalikan status kependudukan warga di kampung tersebut.

"Kami sudah memberikan 166 KTP dan 79 kartu keluarga. Itu sebanyak selter-selter di sana," ujar Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta, Edison Sianturi, saat dihubungi, Selasa (17/4/2018).

Edison mengatakan, pihaknya sudah memberikan seluruh warga yang berada di selter, yakni blok A, B, dan C KTP DKI Jakarta. Ia menyebut, Disdukcapil sudah melakukan pendataan sejak satu bulan lalu.

Disdukcapil DKI melakukan pendataan bagi warga di Kampung Akuarium yang memiliki surat pengantar dari RT atau RW dan diverifikasi lurah.

"Jadi kami prinsipnya memberikan dokumen kependudukan kepada orang yang sudah ada pengantar RW yang punya dokumen kependudukan antar RT dan juga data lurah," kata dia.

Sebelumnya, Anies berjanji akan mengembalikan status kependudukan warga bekas gusuran. Bila dulu warga beralamat KTP Kampung Akuarium dicabut alamat dan dihapus RT dan RW-nya, Anies berjanji bahwa domisili warga tersebut akan kembali didata sebagai warga Kampung Akuarium.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Jangan Lagi Penggusuran

Penggusuran permukiman warga bagi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan adalah bentuk ketidakadilan kepada masyarakat. Dia berharap, penggusuran Kampung Akuarium di Penjaringan, Jakarta Utara, yang dilakukan di era pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada 2016 lalu tak lagi terjadi.

Saat ditemui usai menghadiri peringatan dua tahun penggusuran Kampung Akuarium, Anies menceritakan pengalamannya bertemu seorang ibu yang merupakan warga setempat. Warga yang ditemui ini masih berusia 23 tahun dan saat itu ia sedang berduka karena anaknya baru meninggal dunia.

Ibu ini juga kehilangan suaminya, sementara anaknya yang lain putus sekolah. Penderitaannya semakin berat karena rumahnya terkena penggusuran.

"Kalau ditanyakan penderitaan, maka cobaan yang dihadapi itu lengkap. Ibu mana yang pernah membayangkan melahirkan anaknya, lalu menguburkan anaknya? Enggak ada. Dan ibu ini mengalami, dia melahirkan dan dia menguburkan (anaknya). Saya garis bawahi tadi dalam sambutan, peristiwa di Akuarium harus menjadi pelajaran kepada semua bahwa di bumi Indonesia tidak boleh lagi ada peristiwa seperti ini," kata Anies Baswedan di Kampung Akuarium, Sabtu 14 April 2018.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya