Peternak Sapi: Harga Susu Ideal di RI Rp 6.500 per Liter

Peternak sapi menyatakan harga ideal untuk susu segar dalam negeri berada di kisaran Rp 6.500-7.500 per liter.

oleh Septian Deny diperbarui 18 Apr 2018, 09:30 WIB
Ilustrasi Susu (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia (APSPI) mengusulkan adanya penetapan harga susu segar yang ideal di dalam negeri. Penetapan harga ini diharapkan mampu melindungi para peternak lokal serta tetap memberikan keuntungan bagi industri yang menyerap susu segar dalam negeri (SSDN).

Ketua APSPI, Agus Warsito, mengatakan, saat ini harga jual susu segar di tingkat peternak lokal hanya berkisar Rp 4.500-5.000 per liter. Angka ini dinilai terlalu rendah sehingga peternak tak mampu menutup biaya operasional yang layak untuk menghasilkan susu berkualitas. 

"Akibatnya, peternak terus merugi dan tidak memiliki posisi tawar yang bagus terhadap IPS (Industri Pengolahan Susu)," ujar dia di Jakarta, Rabu (18/4/2018).

Apalagi, kata Agus, mayoritas peternak sapi perah di Indonesia merupakan peternak sambilan. Harga rendah dan pendapatan yang tak bisa diandalkan, membuat para peternak kesulitan mengembangkan pengelolaan peternakan menjadi lebih profesional. 

"Kalau selamanya cuma mengandalkan produksi peternak sambilan, sampai kapanpun swasembada susu nasional tak akan tercapai," kata dia.

 


Harga Ideal

Ilustrasi Susu Putih (iStockphoto)

Menurut Agus, harga ideal untuk susu segar dalam negeri berada di kisaran Rp 6.500-7.500 per liter. Penetapan standar harga ideal di tingkat peternak tersebut akan mampu membawa pada pemenuhan pencapaian target swasembada susu nasional.

"Untuk mencapai target swasembada susu nasional, diperlukan standar harga susu yang ideal dan menguntungkan bagi peternak sapi perah lokal," ungkap dia.

Jika pemerintah bisa mendorong IPS dan peternak sapi perah lokal bersepakat di angka ideal tersebut, biaya pemeliharaan dan pakan akan terpenuhi dengan baik. Bahkan, peternak masih memungkinkan memiliki marjin keuntungan untuk hidup sejahtera. 

"Setidaknya bisa membuat peternak melakukan pengembangan peternakan dan menabung untuk mengangsur bibit sapi perah unggul," tandas Agus.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya