Fahri Hamzah: PKS Tak Usah Ancam - Ancam Prabowo

PKS sedang mengincar tempat bagi kadernya untuk mendampingi Prabowo sebagai calon wakil Presiden.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Apr 2018, 08:45 WIB
Fahri Hamzah (Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Politikus Fahri Hamzah meminta PKS tak mendesak Gerindra mengusung figur cawapres usulannya untuk mendampingi Prabowo Subianto.

"Itu enggak bagus. Kalau ngobrol sama Pak Prabowo ngobrol di belakang aja, jangan mengancam, Pak Prabowo kan juga tau apa yang harus dilakukan dan perlu diajak ngomong dan kita yakinkan," kata Fahri di restoran ayam goreng Suharti, Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (17 April 2018).

PKS diketahui mematok syarat untuk berkoalisi dengan Gerindra mengusung Prabowo di Pemilihan Presiden 2019. PKS meminta Prabowo mengambil cawapres dari kadernya.

Menurut Fahri, Prabowo merupakan sosok yang besar hati. Karena itu, tak relevan PKS mengumbar manuver di media terkait syarat cawapres.

Terlebih, PKS punya pengalaman bekerja sama dengan Prabowo di Pemilihan Presiden 2014.

"Makanya jangan diancam dari luar. Makanya mending ngomong tertutup aja, hati ke hati, jangan mengancam pakai media. Itu membuat pak Prabowo jadi salah tingkah," tambah Fahri.

 


Tawarkan 9 Nama

Fahri Hamzah (Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com)

PKS menawarkan 9 nama Capres dan Cawapres. Di antaranya ada nama mantan Presiden PKS Anis Matta. Fahri menjagokan Anis Matta untuk maju sebagai cawapres Prabowo.

"Sembilan nama belum mengerucut ke satu nama, kalo saya tim suksesnya Anis Matta dan tim suksesnya PKS juga, karena saya kan enggak punya partai. Tapi saya mendukung PKS supaya menang 2019," ucapnya.

Wakil ketua DPR ini menilai sosok Anis Matta punya kapasitas untuk menggerakan kader. Maka dari itu dia berharap struktur jajaran petinggi PKS berpolitik dan bersaing secara profesional.

"Tapi struktur jangan punya hidden agenda, apalagi ngancem ngancem Pak Prabowo kaya gitu kan. Itu gak bagus itu," imbuh Fahri.

Reporter : Muhammad Genantan Saputra

Sumber  : Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya