Milan - Mantan pemain AC Milan dan Real Madrid, Ricardo Kaka, bernostalgia dengan pasang surut karier yang pernah dijalaninya. Dia mengaku sangat dicintai saat membela Rossoneri.
Kaka tercatat dua kali membela AC Milan, yaitu pada 2003-2009 dan yang kedua pada 2013-2014. Mendapatkan karier yang luar biasa bersama AC Milan di periode pertama, penampilan Kaka di Real Madrid bisa dikatakan gagal.
Baca Juga
Advertisement
Hubungan yang tidak baik dengan pelatih Real Madrid saat itu, Jose Mourinho, menjadi satu faktor besar Kaka tak lagi berkembang di Real Madrid.
"Pada 2009 saya menerima pengajuan dari Real Madrid, tapi setelah kepindahan itu saya benar-benar hancur karena saya tidak bisa mengulangi apa yang sudah saya lakukan untuk AC Milan," ujar Kaka seperti dilansir Football Italia.
"Saya benar-benar hancur. Ketika di Italia, semua orang mencintai saya. Namun, di Spanyol mereka semua menginginkan saya untuk pergi. Belum lagi Jose Mourinho merupakan pelatih yang sulit diajak bekerja sama. Ketika saya pikir ia mungkin memberikan saya kesempatan, itu tak pernah terjadi," kata bintang asal Brasil itu.
Kaka mengaku begitu gembira setelah meninggalkan Real Madrid dan kembali Milan. Namun, bicara soal AC Milan, Kaka mengakui kekalahan terburuk dalam kariernya juga terjadi ketika ia masih berseragam AC Milan.
"Kekalahan terburuk dalam karier saya adalah final Liga Champions ketika Milan kalah dari Liverpool. Itu merupakan satu dari banyak malam yang berat dan juga malam di mana saya banyak belajar. Dari sana saya belajar bahwa saya tidak akan pernah bisa mengontrol kekalahan dan kemenangan," tegasnya.
Setelah meninggalkan AC Milan untuk kedua kalinya, Kaka menikmati pengujung kariernya di Amerika Serikat. Pria yang kini sudah berusia 35 tahun itu bergabung dengan klub MLS, Orlando City SC, dan memutuskan pensiun pada Desember 2017.