Dody Budi Waluyo Dilantik Jadi Deputi Gubernur BI pada Hari Ini

Dody Budi Waluyo telah ikuti uji kelayakan dan kepatutan Deputi Gubernur BI untuk periode 2018-203 di Komisi XI DPR RI.

oleh Septian Deny diperbarui 18 Apr 2018, 10:30 WIB
Bank Indonesia (ROMEO GACAD / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Dody Budi Waluyo akan dilantik sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), pada Rabu (18/4/2018). Pelantikan akan dilaksanakan di Ruang Kusumah Atmadja, Gedung Mahkamah Agung, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, pukul 10.30 WIB.

Dody sebelumnya menjabat sebagai A‎sisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI. Pria kelahiran Jakarta tersebut akan menggantikan posisi ‎Perry Warjiyo yang habis masa jabatan. Sedangkan Perry akan dilantik sebagai Gubernur BI pada Mei mendatang.

Dody telah mengikuti ‎uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) untuk periode 2018-2023 di Komisi XI DPR RI. Dalam fit and proper test tersebut, memaparkan visi misinya apabila terpilih sebagai Deputi Gubernur BI.

"Visi kami adalah memperkuat peran strategis BI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dan inklusif," kata Dody pada 27 Maret 2018.

‎Sementara misi yang akan diusung, yakni memantapkan stabilitas nilai tukar rupiah, menjaga sistem stabilitas keuangan, meningkatkan peran sistem pembayaran, serta memperkuat sinergi kebijakan dengan pemangku kepentingan terkait lainnya.

Kemudian, Dody dinyatakan lolos fit and proper test pada 28 Maret 2018. "Kami putuskan secara musyawarah dan mufakat dari 10 fraksi memutuskan Perry Warjiyo sebagai Gubernur BI dan Dody Budi Waluyo sebagai Deputi Gubernur BI,” ungkap Ketua Komisi XI DPR RI, Melchias Markus Mekeng.

 

 


Perry Warjiyo Jadi Gubernur BI

Gubernur BI terpilih Perry Warjiyo di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/4). Perry Warjito terpilih menjadi Gubernur BI untuk periode 2018-2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, Komisi XI DPR RI juga menyatakan Perry Warjiyo lolos sebagai Gubernur BI.‎ Mekeng mengatakan, keputusan tersebut diambil karena Dody maupun Perry dinilai memiliki rekam jejak yang mumpuni, khususnya di bidang moneter.

“Dua-dua ini memiliki rekam jejak yang sangat mumpuni, dua-duanya dulu moneter," kata dia.

DPR mengharapkan ke depan keputusan ini bisa BI sebagai Bank Sentral memiliki tim kerja yang hebat khususnya dalam mengeluarkan kebijakan baik di moneter maupun makroprudensial.

"Ini saja yang dapat kami sampaikan dan Pak Dody dulu bawahan Pak Perry, dan menurut hemat saya ini suatu kombinasi team workyang bagus dengan deputi gubernur yang lain," ujar dia.

“Harapan kami, BI bisa jaga stabilitas rupiah dan inflasi agar lebih baik lagi. Karena di kurs ada gangguan, kita langsung panik padahal ekonomi kita sedang sehat. Saya harap demikian,” kata Mekeng.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya