Banjir Besar Terjang Hawaii, Ratusan Orang Dievakuasi

Hawaii dilanda banjir besar, mengakibatkan rumah hancur, tanah longsor, dan ratusan orang diungsikan.

oleh Afra Augesti diperbarui 18 Apr 2018, 13:33 WIB
Banjir di Kauai, Hawaii, dilihat dari helikopter. (Petty Officer 3rd Class Brandon Verdura/ US Coast Guard via AP)

Liputan6.com, Honolulu - Lebih dari 341 orang dievakuasi dari Kauai, Hawaii, lantaran banjir besar menerjang pulau ini, Selasa 17 April 2018. Pejabat setempat mengatakan, banjir disebabkan oleh hujan lebat dan angin kencang yang terjadi secara terus menerus selama tiga hari.

Badai juga memicu tanah longsor, serta melumpuhkan pasokan listrik dan air. Akibatnya, lebih dari 220 orang diungsikan ke tempat aman dengan helikopter setelah terjebak di tengah banjir. Sementara 121 lainnya diangkut menggunakan jet ski dan kapal.

Pihak berwenang melarang penduduk untuk kembali ke rumah mereka sebelum tempat itu dinyatakan aman, karena delapan tanah yang longsor telah memblokir jalan utama di pantai utara pulau itu. Dikhawatirkan, akses bantuan tak bisa masuk ke Kauai.

Gubernur Hawaii, David Ige, menyatakan kondisi darurat setelah melihat rumah-rumah warga hanyut dan hancur akibat dihantam banjir.

"Pada saat ini, masih terlalu dini untuk memperkirakan tingkat kerusakan dan anggaran yang harus dikeluarkan," kata Walikota Kauai, Bernard Carvalho, seperti dikutip dari The Independent, Rabu (18/4/2018).

"Puluhan rumah dan perkantoran di daerah North Shore, serta bagian lain di pulau itu telah rusak. Sekarang kami fokus pada upaya bantuan, pencarian dan penyelamatan," lanjutnya.

Tim SAR sempat menemui kendala sejak hujan mengguyur Hawaii pada Sabtu malam waktu setempat. Empat puluh orang, sebagian besar turis, telah terjebak di tenda pengungsian milik Red Cross, yang didirikan di sebuah sekolah dasar di kota Hanalei, North Shore.

CEO American Red Cross di Hawaii, Coralie Matayoshi, mengatakan bahwa rencana untuk mengevakuasi mereka ke tempat yang lebih aman harus ditunda sementara waktu, karena cuaca masih sangat buruk.

Sedangkan pada Minggu malam, 21 orang diangkut menggunakan perahu dan jet ski ke pengungsian akibat kehabisan stok makanan dan air bersih di rumah mereka.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Evakuasi Terus Berlanjut

Banjir di Kauai, Hawaii, yang merusak rumah warga. (Photo: Dennis Fujimoto, AP)

Diperkirakan 30 orang terdampar di Napali Coast State Wilderness Park pada Senin. Pejabat setempat mengaku sedang berkoordinasi dengan tim SAR untuk menjalankan misi penyelamatan.

"Meski kami memiliki perjalanan panjang untuk memulihkan Kauai, tapi kami sangat berterima kasih kepada semua orang yang terlibat," ucap Carvalho.

Tidak ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa, namun dua rumah di North Shore hancur dan hanyut terseret arus banjir. Demikian menurut keterangan juru bicara pejabat daerah, Sarah Blane.

Dia menambahkan, rumah-rumah itu kosong, sudah ditinggalkan pemiliknya untuk mengungsi.

Red Cross mengatakan, para relawan mengetahui ada empat rumah yang hancur di Wainiha dan mungkin ada lebih banyak rumah yang rusak di Koloa, di sisi selatan Hawaii, berdasarkan foto yang diambil dari udara.

Jeff Culverhouse, manajer dari pusat perbelanjaan di Hanalei, mengatakan bahwa setiap toko tergenang air bercampur lumpur setinggi empat hingga enam inci pada hari Senin.

The National Weather Service mencatat curah hujan di Hanalei, Kauai, mencapai 28,1 inci antara jam 2 pagi pada Sabtu. Dalam 48 jam, hujan baru berhenti pada pukul 6 sore.

Di Wainiha curah hujan mencapai 32 inci. Peringatan banjir bandang untuk Kauai berakhir pada Senin dini hari, sekitar pukul 1.45 waktu setempat.

Dua helikopter Black Hawk dikerahkan untuk mengirimkan makanan, air dan obat-obatan kepada masyarakat yang terdampak. Akses jalan di wilayah yang dilanda banjir dinyatakan ditutup. Sedangkan kerusakan terparah terjadi di pantai utara Kauai.

Menurut keterangan Hawaii News Now, rekor curah hujan untuk periode 24 jam ditetapkan pada tahun 2012, yaitu 28,5 inci. Sejumlah penduduk lokal mengungkapkan, badai ini tak lebih buruk dari Badai Iniki yang merenggut nyawa enam orang pada 1992.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya