Liputan6.com, Petailing Jaya - Kedai roti The Loaf milik mantan Perdana Menteri Malaysia Dr Mahathir Mohamad gulung tikar setelah 12 tahun beroperasi di Negeri Jiran. Seluruh cabang di sana ditutup.
Penasihat keuangan dan penyedia restrukturisasi likuidator Ferrier Hodgson, Andrew Heng, mengatakan pemilik toko roti di Malaysia itu telah memilih untuk mengakhiri bisnis ini.
Advertisement
"Mereka menutup semua toko, 12 gerai di Malaysia," katanya kepada The Star, Jumat, 13 April yang dimuat Asia One, Rabu (18/4/2018).
The Loaf dijalankan oleh M & M Consolidated Sdn Bhd, perusahaan patungan antara Dr Mahathir dan Motoko Resources Sdn Bhd.
Dr Mahathir memegang 51 persen saham di perusahaan.
Heng mengatakan pemilik bisnis merasa tak mungkin untuk melanjutkan bisnis tersebut, karena mengalami kerugian selama beberapa tahun terakhir.
"Pada dasarnya bisnis ini tak memungkinkan (untuk melanjutkan). Ada terlalu banyak jenis bisnis dan pesaing serupa. Toko kami tak cukup baik bersaing untuk mendapatkan keuntungan," jelas Heng.
Sebuah laporan yang mengutip direktur The Loaf -- namun tak disebutkan namanya -- mengatakan bahwa Dr Mahathir bukanlah pemegang saham utama dari toko roti di Malaysia tersebut. Ia hanyalah pendiri bisnis tersebut.
Direktur tersebut mengatakan konferensi pers akan diselenggarakan untuk memperjelas soal penutupan toko roti di Malaysia tersebut.
Saksikan juga video berikut ini:
Awal Muasal Berdirinya The Loaf
Dr Mahathir terjun ke bisnis roti bermula saat ia membeli roti dari toko di Tokyo bernama Johan.
Setelah pensiun sebagai perdana menteri, Dr Mahathir menyatakan ingin mencoba bisnis tersebut. Dia lalu memutuskan untuk membuat roti Jepang karena menganggap makanan tersebut berkualitas tinggi.
The Loaf kemudian membuka cabang pertamanya di Telaga Harbor, Langkawi, pada tahun 2006.
Selama 12 tahun, toko roti itu berkembang menjadi 12 cabang, termasuk di Kuala Lumpur City Centre (KLCC), Pavilion dan Sogo mal di Kuala Lumpur serta Empire Shopping Gallery, Subang Jaya.
Advertisement