Kerja 8 Jam per Hari Sudah Kuno dan Tak Efektif, Ini Alasannya

Bekerja selama delapan jam setiap hari ternyata dianggap sebagai pendekatan kerja yang kuno dan tidak produktif.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 19 Apr 2018, 06:15 WIB
Ilustrasi kerja lembur. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Bekerja selama delapan jam setiap hari ternyata dianggap sebagai pendekatan kerja yang kuno dan tidak produktif. Sebuah studi yang baru dilakukan Draugiem Group baru-baru ini menemukan pendekatan kerja baru yang bisa membuat karyawan lebih produktif.

Melansir laman Forbes, Kamis (19/4/2018), bekerja delapan jam per hari pertama kali dicetuskan pada era revolusi industri sebagai upaya memangkas jumlah jam kerja para pekerja manual.

Kala itu, mereka dipaksa untuk bertahan di lantai pabrik bekerja dalam waktu lebih lama. Terobosan bekerja delapan jam per hari merupakan pendekatan yang lebih manusiawi dalam bekerja sekitar 200 tahun lalu. Artinya, kondisi tersebut sudah tidak relevan lagi dengan kondisi kerja saat ini.

Pola kerja yang terbilang antik itu tidak akan banyak membantu di era sekarang. Sementara itu, Draugiem Group berusaha meneliti kebiasaan kerja karyawan menggunakan sebuah aplikasi komputer.

Secara spesifik mereka menghitung berapa banyak yang dihabiskan para pegawai untuk memnuntaskan pekerjaan dibandingkan dengan tingkat produktivitasnya.


Rasio pola kerja

Penemuannya terbilang sangat menarik. Ternyata jumlah jam kerja sama sekali bukan persoalan. Yang terpenting adalah bagaimana para pegawai mengatur hari kerjanya.

Rasio pola kerja yang ideal adalah 52 menit untuk bekerja diikuti dengan 17 menit istirahat. Para pegawai yang menggunakan pola waktu kerja tersebut memiliki fokus yang lebh tajam pada pekerjaannya.

Selama hampir satu jam, mereka 100 persen mendedikasikan waktunya untuk bekerja. Tak ada waktu untuk mengeek Facebook atau bergosip dengan teman di kantor.Setelah itu, ada waktu istirahat pendek selama 17 menit.

Waktu istirahat ini ternyata sangat membantu meningkatkan produktivitas selama 52 menit kerja berikutnya.Penemuan ini juga bersandar pada kebutuhan dasar pikiran manusia. Di mana otak manusia dapat berfungsi efektif selama satu jam diikuti dengan istirahat sekitar 15-20 menit.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya