Bursa Asia Kompak Menguat, IHSG Naik 34,24 Poin

Investor asing masih jual saham dengan nilai Rp 125,94 miliar di seluruh pasar. Aksi jual itu di tengah penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Apr 2018, 16:19 WIB
Pengunjung melintasi layar di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/6). Pada pembukaan, IHSG masih tertekan dan turun 33,90 poin atau 0,70 persen ke angka 4.800,92. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Penguatan IHSG terjadi di tengah aksi jual investor asing masih berlanjut.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (18/4/2018), IHSG naik 34,24 poin atau 0,54 persen ke posisi 6.320. Indeks saham LQ45 naik 0,71 persen ke posisi 1.034,25. Sebagian besar indeks saham acuan menguat kecuali indeks saham Pefindo25 melemah 0,23 persen.

203 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 174 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. 115 saham lainnya diam di tempat.

Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.320 dan terendah 6.297,94. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 442.945 kali dengan volume perdagangan 9,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 6,9 triliun. Investor asing jual saham Rp 125,94 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.768.

Penguatan IHSG didukung sebagian besar sektor saham yang menguat kecuali sektor saham pertanian melemah 0,55 persen dan sektor saham aneka industri susut 1,03 persen. Sektor saham industri dasar menguat tajam 1,88 persen.

Disusul sektor saham keuangan menanjak 0,91 persen dan sektor saham manufaktur naik 0,61 persen.Saham-saham yang menguat antara lain saham BAPA naik 34,82 persen ke posisi Rp 151, saham LCGP mendaki 24,24 persen ke posisi Rp 82, dan saham GDST melonjak 17,92 persen ke posisi Rp 125 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham INDX turun 11,32 persen ke posisi Rp 141 per saham, saham HELI merosot 10,84 persen ke posisi Rp 296 per saham, dan saham TAXI melemah 9,76 persen ke posisi Rp 148 per saham.

Bursa saham Asia pun kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,74 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 1,07 persen, indeks saham Jepang Nikkei menanjak 1,42 persen.

Selain itu, indeks saham Thailand menanjak 0,80 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,80 persen, indeks saham Singapura bertambah 1,7 persen dan indeks saham Taiwan naik 0,35 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, penguatan IHSG didukung stabilitas fundamental makro ekonomi dalam negeri yang inklusif dan berkesinambungan memberikan katalis positif buat pertumbuhan IHSG.

“Hal itu bisa dilihat dari kenaikan peringkat surat utang Indonesia dari positif ke stabil oleh Moody’s. Terus surplusnya neraca perdagangan juga dipandang positif oleh pelaku pasar,” kata dia.

Dari eksternal, Nafan mengatakan, kondisi ekonomi global sangat kondusif sehingga perkembangan pasar modal global umumnya membaik.

 

 

 


IHSG Menanjak di Awal Sesi Perdagangan

Suasana awal pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/1). Mengawali pembukaan perdagangan bursa 2016, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 0,24 persen atau 10,80 poin di angka 4.580,17. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada pembukaan perdagangan saham Rabu ini (18/4/2018). Hampir seluruh sektor saham menghijau dengan penguatan terbesar di sektor infrastruktur.

Pada pra pembukaan perdagangan hari ini, IHSG bergerak naik 0,27 persen atau 17,217 poin ke level 6.302,979. Sementara indeks saham LQ45 melaju 0,42 persen.Penguatan tersebut berlanjut hingga pembukaan perdagangan sesi I ini. IHSG dibuka pada level 6.304,949, naik 19,187 atau 0,31 persen. Sedangkan indeks saham LQ45 di zona hijau 0,39 persen.

Sebanyak 142 saham menguat, 42 saham melemah, dan 92 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan saham tercatat 28.867 dengan volume 769,1 juta saham dan nilai Rp 523,7 miliar.Investor tercatat melakukan penjualan di seluruh pasar senilai Rp 19,78 miliar. Kurs rupiah terpantau berada di posisi Rp 13.763 per dolar Amerika Serikat (AS).

Nyaris seluruh sektor saham mendaki. Penguatan tertinggi ditempati sektor infrastruktur yang sebesar 0,61 persen. Disusul sektor industri dasar yang mendaki 0,49 persen, dan berada di belakangnya sektor saham pertanian dan keuangan yang masing-masing sebesar 0,32 persen dan 0,41 persen. Sementara sektor saham industri aneka dasar terperosok sebesar 0,26 persen.

Adapun saham-saham yang berhasil melaju kencang, antara lain LCGP dengan kenaikan tertinggi 15,15 persen, saham PKPK yang untung dengan kenaikan 7,94 persen, dan saham BABP meningkat 7,69 persen.

Sedangkan saham-saham yang menahan laju IHSG terkerek lebih tinggi, antara lain saham DPNS yang terkoreksi dalam 5,22 persen, lalu saham POWR melemah 3,33 persen, dan saham DYAN tergelincir 2,86 persen.

Melongok kinerja bursa saham Asia, tercatat hampir seluruh indeks kompak menghijau. Indeks saham yang memimpin penguatan, yakni Nikkei Jepang dengan kenaikan 1,23 persen.Mengekor di belakangnya indeks saham Kospi Korea Selatan dengan penguatan 1,16 persen, indeks saham Strait Times Singapura menanjak 0,96 persen, indeks saham Taiwan meningkat 0,56 persen.

Indeks saham Hang Seng Hong Kong terangkat naik 0,61 persen. Sedangkan indeks saham Shanghai China harus melemah tipis 0,04 persen.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya