Liputan6.com, Jakarta - Timnas Softball Indonesia yang diperkuat 17 orang sudah bersiap mengikuti Piala Asia 2018 yang berlangsung di Jakarta pada 23-28 April 2018. Mereka menjalani latihan yang berat hampir sebulan lebih.
Di bawah arahan dua orang pelatih asing dan dua orang pelatih nasional, timnas softball menjalani training tiga kali dalam sehari. Tak bisa dihindarkan, sebagian besar atlet mengalami kelelahan.
Baca Juga
Advertisement
Latihan fisik dan teknik, digabung menjadi satu selama training yang sudah digelar hampir 2 bulan lamanya. Empat orang pelatih yang ditunjuk PB Perbasasi yakni, Zenon Leigh Winters (Australia), Ethan Johnston (Australia), Leonard Djarkasih dan Agus Gumilar.
"Mereka 5 hari lagi bertanding melawan sejumlah pesoftball dari negara kuat di Asia, jadi memang kami berikan perhatian yang baik agar mereka fokus," ujar pelatih nasional, Leonard Djarkasih, Rabu (18/4/2018).
Salah satu jenis terapi yang diberikan pihak Pengurus Besar (PB) Persatuan Baseball dan Softball Amatir Seluruh Indonesia (Perbasasi) untuk Timnas Softball yaitu terapi mandi di dalam bath up berisi balok es. Terapi ini, umumnya dilakukan olahragawan dunia sekelas Cristiano Ronaldo.
Meredam Cedera
Terapi ini, bertujuan menyegarkan tubuh, terutama otot yang lelah usai digenjot seharian dengan latihan fisik. Selain itu, dengan berendam dalam balok es, dipercaya bisa meredam cedera ringan dan pegal-pegal usai latihan fisik.
"Kami memutuskan untuk melakukan terapi ini, sebab berpatokan kepada Kanada sebagai negara dengan prestasi softball terbaik di dunia," ucap Leonard.
Leonard mengatakan, dengan merendam atlet di dalam bak mandi berisi es batu, akan kembali mengencangkan otot-otot lelah. Sehingga, gejala seperti otot keram dan cedera ringan, bisa diatasi dengan berendam di dalam air dingin.
"Kita sudah lakukan ini sejak 2015, saat menghadapi SEA Games Singapura dan itu berhasil," katanya.
Advertisement
Lawan Berat
Timnas Indonesia dipastikan akan menghadapi sejumlah raksasa softball Asia di Piala Asia nanti.Meskipun demikian, pelatih dan pemain timnas tidak khawatir karena memiliki track record yang baik selama berlaga di Piala Asia.
Pada Piala Asia edisi terakhir 2014 lalu, Timnas Softball Indonesia berhasil merebut posisi ketiga. Saat itu, posisi kedua dan pertama direbut oleh Filipina dan Jepang.
"Jepang masih kuat di Asia, Filipina juga. Namun, pertemuan terakhir dengan mereka, Indonesia cuma beda tipis saja," ujar Wakil Direktur Bidang Softball PB Perbasasi, Pahri Yamsul.
Dikatakan Pahri Yamsul, selain Jepang masih ada tim lainnya yang perlu diwaspadai. Thailand dan China Taipei, serta negara seperti Pakistan dan Brunei Darussalam, merupakan kekuatan baru.
"Intinya kami anggap semua lawan memiliki kekuatan besar, jadi harus dihadapi tim dengan serius," katanya.
Hingga saat ini, PB Perbasasi belum menargetkan medali bagi atletnya. Pelatih maupun manager hanya menargetkan atlet bertanding maksimal saat menghadapi lawan.