Liputan6.com, Teheran - Untuk menghadapi serangan 'penjajah', Presiden Iran Hassan Rouhani menyatakan akan membuat dan membeli senjata apapun untuk memperkuat pertahanan nasional.
Dia juga mengatakan bahwa pasukan Iran tidak akan menimbulkan ancaman bagi negara tetangga karena senjata itu akan digunakan sebagai alat pencegahan.
"Kami akan memproduksi dan membeli senjata yang kami butuhkan meski tanpa persetujuan mereka. Kami akan mengatakan kepada negara tetangga bahwa senjata ini bukan digunakan untuk melawan, tetapi untuk pecegahan," katanya, dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (18/4/2018).
Baca Juga
Advertisement
"Kami tidak tinggal di wilayah yang tanpa konflik. Dan kami juga melihat kekuatan penjajah di sekitar kami. Mereka membangun pangkalan, mengabaikan prinsip hukum internasional, dan mengintervensi urusan luar negeri, bahkan menyerang negara lain tanpa izin dari PBB," lanjutnya.
Pernyataan Rouhani dibuat usai pasukan militer Amerika Serikat, Inggris, Prancis mengerahkan serangan udara ke Suriah, yang merupakan sekutu Iran.
Serangan itu dilakukan sebagai balasan karena Presiden Suriah, Bashar al-Assad, dituding menyerang warga sipilnya dengan senjata kimia.
Sementara itu, Inggris, Prancis dan Jerman telah mengusulkan sanksi baru Uni Eropa terhadap Iran karena senjata rudal balistik dan perannya dalam perang Suriah.
Sanksi itu diberikan sebagai upaya untuk membujuk AS agar mau mempertahankan perjanjian nuklir 2015 dengan Iran.
Reporter: Ira Astiana
Sumber: Merdeka.com
Simak video pilihan berikut: