Liputan6.com, Hamparan Perak - Sejumlah pemulung di Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, berharap bisa mendapatkan Kartu Sumut Sehat dari calon Gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat.
Harapan itu disampaikan sejumlah pemulung kepada Djarot Saiful Hidayat dalam perayaan Hari Kartini Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera di Jalan Lembaga Pemasyarakatan, Desa Kelambir V, Kecamatan Hamparan Perak.
Advertisement
Salah seorang pemulung, Rentina Simanungkalit (56), bercerita kepada Djarot Saiful Hidayat. Sebagai pemulung, Rentina mengaku berpenghasilan kecil sehingga tidak mampu membayar premi BPJS.
Selama ini, mereka memang menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), tapi terhenti karena tidak mampu membayar premi secara rutin.
"Apalagi tunggakan BPJS selama ini telah mencapai hampir Rp 1 juta, sedangkan penghasilan sebagai pemulung sehari-hari hanya sekitar Rp 20 ribu," ujar Rentina seperti dilansir Antara, Kamis (19/4/2018).
Karena itu, menurutnya, pemulung di Kecamatan Hamparan Perak berharap Kartu Sumut Sehat yang menjadi program pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus.
"Saya ada BPJS, tapi tidak sanggup bayar dendanya. Semoga ada bantuan dari Kartu Sumut Sehat," kata Rentina.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Djarot Dialog dengan Warga
Sementara itu, Djarot mengaku datang ke tempat itu untuk berdialog dan mendengarkan keluhan masyarakat.
Jika mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, dia berjanji akan menyiapkan Kartu Sumut Sehat untuk membantu layanan kesehatan masyarakat.
"Kita akan tampung dalam Kartu Sumut Sehat nanti. Mereka yang belum terbantu, kita tolong. Apalagi mereka di sini mayoritas pemulung," ucap Djarot.
Bersama Sihar, dia juga akan mempermudah pelayanan pengurusan KTP, kartu keluarga, dan administrasi lainnya untuk membantu masyarakat dalam mengurus berbagai keperluan.
"Masih banyak warga kita yang belum beruntung. Masih banyak warga kita yang miskin. Karena itu kita hadir untuk berjuang memutus mata rantai kemiskinan, kebodohan, dan memutus rantai korupsi," tegas Djarot.
Advertisement