Liputan6.com, Banjarnegara - Gempa bumi yang terjadi di tenggara Pekalongan atau utara Banjarnegara "hanya" berkekuatan 4,4 Skala Ritcher (SR). Relatif kecil untuk sebuah gempa di Indonesia yang berada di kawasan cincin api Pasifik.
Namun, dampak gempa sangat dahsyat. Ratusan rumah dan bangunan lainnya rusak parah. Akibatnya, ribuan orang mengungsi. Dua orang meninggal dunia dan puluhan lainnya terluka akibat gempa di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Tentu ada alasan kenapa gempa berkekuatan hanya 4,4 SR berdampak besar di Banjarnegara.
Baca Juga
Advertisement
Soal ini, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pos Pengamatan Banjarnegara, Setyo Aji, menerangkan, dampak gempa dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain kekuatan dan jarak antara pusat gempa dengan wilayah berpenduduk.
Jarak pusat gempa sekitar 30 kilometer sebelah utara kota, atau berdekatan dengan daerah utara Kabupaten Banjarnegara, seperti Kecamatan Kalibening. Semakin dekat dengan pusat gempa, guncangan akan semakin terasa.
Kecamatan Kalibening, Banjarnegara, merupakan daerah wilayah yang paling terdampak dalam peta guncangan gempa 4,4 SR ini. Di wilayah itu, tiga desa terdampak paling parah, yakni Desa Kasinoman, Kertosari, dan Lorengan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Tiga Desa Terdampak Gempa Paling Parah
Guncangan hebat di tiga desa, terutama di Kasinoman dan Kertosari juga dipengaruhi oleh gempa dangkal. Diperkirakan, pusat gempa hanya berkedalaman sekitar 4 kilometer di bawah permukaan tanah, atau disebut sebagai gempa permukaan.
Peta tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukkan, dampak gempa bumi ini menimbulkan guncangan pada I Skala Intensitas Gempabumi (SIG) BMKG atau II MMI di wilayah Banjarnegara.
"Gempanya dangkal sehingga sangat terasa di wilayah tertentu, terutama yang paling dekat dengan pusat gempa," Setyo Aji menjelaskan, Rabu, 18 April 2018.
Lokasi pusat gempa yang berada di daratan menunjukkan bahwa gempa terjadi aktivitas pada patahan lokal. Diketahui, Indonesia berada di atas pertemuan lempeng benua, yakni Indo-Australia dari sebelah selatan, Eurasia dari utara, dan Pasifik dari timur.
Lantaran kecilnya kekuatan gempa, dampaknya pun hanya dirasakan dalam kawasan yang tak terlalu luas. Hanya sebagian wilayah Banjarnegara yang merasakan gempa ini, terutama di sisi utara.
"Di luar Kecamatan Kalibening ada yang merasakan guncangan, tetapi dampaknya belum dilaporkan, sepertinya tidak berdampak," dia menjelaskan.
Advertisement
Pengungsi Tersebar di 4 Desa Banjarnegara
Data sementara di Pos Tanggap Darurat Gempa, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, pada Rabu malam, sebanyak 317 rumah rusak. Rinciannya, yakni di Desa Kertosari 62 unit, Kasinoman 217 unit, dan Desa Plorengan 37 unit.
Di tiga desa tersebut, tiga masjid atau musala juga rusak. Gedung SMP Negeri 2 Kalibening juga rusak. Jumlah pengungsi yang terdata sementara sebanyak 526 kepala keluarga yang terdiri dari 2.104 jiwa.
Mereka tersebar di beberapa titik pengungsian di empat desa Kecamatan Kalibening, yaitu Kasinoman, Kertosari, Plorengan, dan Desa Sidakangen.
"Kami membuka Posko Lapangan Darurat Bencana Alam Gempa Bumi Kecamatan Kalibening dan mengevakuasi warga korban bencana ke titik aman," Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, Agus Haryono, menjelaskan.
BPBD dan relawan juga terus mendata jumlah korban dan pengungsi sembari mendirikan dapur umum di dua titik, yaitu di Desa Kasinoman dan Sidakangen.
BPBD juga mulai mengirim bantuan logistik terutama makanan, mengamankan lokasi paling terdampak gempa, dan berkoordinasi dengan dinas terkait serta relawan gabungan.