Liputan6.com, Cilegon: Timun suri dan blewah banyak diminati warga di sejumlah pasar tradisional Kota Cilegon, Banten. Kedua buah itu umumnya akan dibuat sebagai minuman pembuka puasa. "Lumayan, sejak subuh sampai sekarang timun suri saya banyak yang beli," kata pedagang Timun Suri di Pasar Keranggot, Sukron, Senin (1/8).
Dia menjelaskan, timun suri yang dijual dari daerah Kelurahan Sawah Luhur, Kasemen, Kota Serang. Untuk harga timun suri tergantung dari ukuran dan kondisi barang tersebut. "Kalau saya jual timun suri ini bukan per kilogram, tapi bijian, untuk penentuan harga tergantung kondisi dan ukuran," ujarnya.
Sementara untuk Blewah, dijual dengan harga Rp 4.000 per kg. "Kalau belinya banyak bisa dikorting, tapi kalau belinya hanya satu atau dua kilo tidak dapat kortingan," katanya menambahkan. Pembeli bukan saja kalangan rumah tangga, tetapi dari pemilik rumah makan. Blewah diambil dari daerah Lampung.(ANT/JUM)
Dia menjelaskan, timun suri yang dijual dari daerah Kelurahan Sawah Luhur, Kasemen, Kota Serang. Untuk harga timun suri tergantung dari ukuran dan kondisi barang tersebut. "Kalau saya jual timun suri ini bukan per kilogram, tapi bijian, untuk penentuan harga tergantung kondisi dan ukuran," ujarnya.
Sementara untuk Blewah, dijual dengan harga Rp 4.000 per kg. "Kalau belinya banyak bisa dikorting, tapi kalau belinya hanya satu atau dua kilo tidak dapat kortingan," katanya menambahkan. Pembeli bukan saja kalangan rumah tangga, tetapi dari pemilik rumah makan. Blewah diambil dari daerah Lampung.(ANT/JUM)
