Liputan6.com, Tuban - Sejumlah personel Labfor dan Direktorat Reskrim Polda Jatim memeriksa puing-puing Jembatan Babat- Widang di perbatasan Lamongan - Tuban di Jawa Timur yang ambruk pada Selasa kemarin. Mereka mengidentifikasi dan meneliti kondisi konstruksi baja jembatan yang berusia lebih dari 30 tahun.
Seperti ditayangkan Liputan6 Malam SCTV, Kamis (19/4/2018), petugas juga mengecek bangkai truk yang terendam di Sungai Bengawan Solo. Hingga kini, ketiga truk nahas itu belum dapat dievakuasi dari lokasi. Kondisi konstruksi jembatan dikhawatirkan membahayakan proses evakuasi menggunakan alat berat.
Advertisement
Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin menegaskan pihaknya masih mendalami penyebab ambruknya jembatan di Ruas Pantura Jawa Timur yang merenggut seorang korban jiwa.
"Kita nanti dalami itu memang ini jalan nasional yang setiap hari dilalui setiap saat," ujar Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin.
Kementerian PUPR telah menerjunkan tim ahli konstruksi untuk menganalisis dan menyusun rencana perbaikan. Ditargetkan, perbaikan jembatan rampung dalam waktu 45 hari sekaligus untuk mengantisipasi arus mudik Lebaran mendatang.
"Namun demikian kini sudah mendekati mudik. Hari ini sudah kita kirim kerangka bajanya untuk mengganti jembatan tersebut. Mudah-mudahan 45 hari sebelum mudik sudah bisa diganti," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Jembatan yang menjadi akses utama serta menghubungkan Kota Tuban dan Kota Lamongan ini didesain mampu menahan beban hingga 75 ton. Kesimpulan sementara tiga truk nahas yang berjalan beriringan itu melebihi beban maksimal. Selain tiga truk, dua sepeda motor ikut tercebur ke Sungai Bengawan Solo. Seorang pengemudi truk tewas dan empat lainnya terluka dalam peristiwa ini.