Harga Minyak Melonjak Bikin Bursa Asia Perkasa

Bursa saham Asia menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Sentimen harga minyak dan wall street pengaruhi bursa Asia.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Apr 2018, 08:46 WIB
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, Tokyo - Bursa saham Asia menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Penguatan bursa saham Asia terjadi di tengah bursa saham Amerika Serikat (AS) bervariasi.

Pada awal perdagangan saham di bursa saham Asia, indeks saham Jepang Nikkei bertambah 0,49 persen. Indeks saham Topix buat sektor saham transportasi laut dan baja masing-masing naik 2,05 persen dan 2,35 persen. Indeks saham Australia bertambah 0,6 persen. Hal itu didorong kenaikan saham Rio Tinto sebesar 2,66 persen, saham BHP melonjak 3,04 persen.

Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi bertambah 0,01 persen. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,15 persen. Bursa saham Asia menguat ikuti wall street. Kinerja laba perusahaan yang kuat menjadi angin segar di pasar saham. Demikian mengutip laman CNBC, Kamis (19/4/2018).

Indeks saham Nasdaq dan S&P catatkan kenaikan tipis. Adapun indeks saham Dow Jones melemah didorong saham IBM. Selain itu, harga minyak memperpanjang kenaikan bursa saham usai harga minyak melompat hampir tiga persen ke level tertinggi sejak akhir 2014.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat 0,41 persen menjadi USD 68,75 per barel dan harga minyak Brent bertambah 0,41 persen menjadi USD 73,78. Adapun indeks saham dolar AS cenderung stabil di posisi 89,61. Mata uang pound berada di posisi USD 1,420.


Saham IBM Bebani Wall Street

Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi seiring perdagagan saham bergejolak. Sektor saham konsumsi dan keuangan melemah dapat diimbangi dengan penguatan sektor saham energi dan industri.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones melemah 38,56 poin atau 0,16 persen ke posisi 24.748,07. Indeks saham S&P 500 naik tipis 2,25 poin atau 0,08 persen ke posisi 2.708,64 dan indeks saham Nasdaq bertambah 14,14 poin atau 0,19 persen ke posisi 7.295,24. Harga minyak menguat mendorong kenaikan saham energi.

Sementara itu, kenaikan saham transpotrasi CSX Corp membantu penguatan sektor saham industri. Namun, saham IBM turun 7,5 persen menjadi beban buat pergerakan indeks saham S&P 500. Saham IBM tertekan usai margin laba kuartalan IBM meleset dari harapan pelaku pasar.

"Ada banyak berita utama yang menarik pasar ke berbagai arah. Paling penting harga energi mendorong kenaikan sektor energi lebih tinggi,” ujar David Joy, Kepala Riset Ameriprise, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (19/4/2018).

Joy menambahkan, sektor saham keuangan tertekan juga dipengaruhi imbal hasil surat berharga AS. "Laporan kinerja perusahaan dan kurva imbal hasil merupakan pengaruh besar. Sedangkan saham transportasi yang menguat merupakan tanda baik untuk ekonomi,” ujar dia.

Saham operator jalur kereta AS CSX melonjak 7,8 persen usai kinerja perseroan melampaui perkiraan. Kenaikan saham CSX membantu indeks Dow Jones Transport naik 1,7 persen.

Selain itu, saham United Continental juga naik 4,8 persen dan mengangkat saham maskapai lain usai melaporkan laba kuartalan lebih baik. Indeks saham acuan di wall street cenderung bergejolak. Indeks saham Dow Jones cenderung bervariasi. Sementara itu, indeks saham S&P 500 mulai tertekan jelang penutupan perdagangan saham.

 

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya