Tak Hanya Sekedar Candi, Borobudur Juga Punya Lansekap Budaya

Di balik kemegahannya, Candi Borobudur yang dibangun pada sekitar abad ke-8 ini mengandung banyak nilai-nilai budaya di dalamnya.

oleh Akbar Muhibar diperbarui 19 Apr 2018, 09:31 WIB
Matahari terbit di atas candi Borobudur di Magelang, di provinsi Jawa Tengah, Indonesia pada 10 Mei 2016. Kemegahan Candi Borobudur didokumentasikan dengan baik sejak awal pemugarannya pada 1973-1983. (AFP Photo/Goh Chai Hin)

Liputan6.com, Jakarta Candi Borobudur tidak hanya sekedar tempat wisata populer yang dikunjungi oleh pelancong dari seluruh dunia. Karena dibalik kemegahan candi yang dibangun pada sekitar abad ke-8 ini, banyak nilai-nilai budaya terkandung di dalamnya. Baik dari bangunannya sendiri maupun masyarakat yang ada di sekitar Candi Borobudur.

Perbedaan cara pandang antar generasi dulu dan milenial, mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sub-Direktorat Warisan Budaya Benda Dunia untuk menyelenggarakan Workshop “Borobudur dalam Potret Lansekap Budaya”  untuk menyambut Hari Warisan Dunia 2018 pada 18 April 2018.

“Perayaan Hari Warisan Dunia sendiri bukan merupakan sebuah pesta, tapi setiap tahun ada pemikiran baru bagaimana melestarikan lansekap budaya dengan masyarakat sekitar. Sehingga candi tetap terawat dengan baik dan masyarakat tetap sejahtera,” ungkap Yunus Arbi, Kepala Sub-Direktorat Warisan Busaya Benda Dunia, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, dalam rilis yang diterima oleh tim Liputan6.com pada hari Kamis (19/4/2018).

 


Kesadaran generasi muda

Relief yang menghiasi candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia 10 Mei 2016. Arsip tersebut juga harus memiliki dokumen pendukung yang autentik. Selain itu arsip tersebut harus memiliki nilai ingatan dunia. (AFP Photo/Goh Chai Hin)

Hal ini dirasa penting, karena seluruh generasi perlu sadar mengenai keragaman warisan untuk melindungi dan melestarikan warisan budaya. Selain itu, workshop yang diselenggarakan di Balai Konservasi Borobudur dan Galeri Komunitas  ini, juga mengangkat pentingnya penyebaran pengetahuan antar generasi dalam memahami Candi Borobudur sebagai salah satu Situs Warisan Dunia di Indonesia.

Tentunya hal ini juga dipengaruhi oleh perkembangan dinamika yang modern antara unsur pengambil kebijakan, keberadaan situs itu sendiri, dan masyarakat yang mengelilinginya.

 


Workshop

Stupa-stupa Budha terlihat di candi Borobudur di Magelang, di provinsi Jawa Tengah, Indonesia 10 Mei 2016. Sidang penetapan status Memory of the World akan dilakukan di Prancis pada akhir Oktober atau awal November 2017. (AFP Photo/Goh Chai Hin)

Workshop yang dilaksanakan selama dua hari ini, dihadiri oleh 40 peserta dengan berbagai macam latar belakang profesi serta pendidikan dari berbagai daerah di Indonesia. Para peserta diajak bersentuhan langsung dan merasakan sendiri bagaimana hubungan sosial dan budaya masyarakat, terhadap kehadiran Candi Borobudur yang ada di dekat mereka. Para peserta dibagi dalam lima rute yang menyusuri berbagai elemen, mulai dari situs, Balai Ekonomi Desa, wisata komunitas, kesenian komunitas, berbagai hotel di sekitar Borobudur, hingga mengetahui kebijakan pemerintah dengan mengunjungi berbagai lembaga terkait.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya