Harapan dan Peringatan Donald Trump Jelang Pertemuan dengan Kim Jong-un

Sejumlah kesepakatan akan dikejar Donald Trump dalam pertemuannya dengan Kim Jong-un yang disebut-sebut akan berlangsung pada akhir Mei atau awal Juni.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 19 Apr 2018, 12:00 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berjabat tangan dengan Kepala Delegasi Korea Selatan Chung Eui-yong saat melakukan pertemuan di Pyongyang (5/3). (AFP/Handout)

Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Donald Trump mengungkapkan harapan sekaligus peringatan terkait pertemuannya dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. Dua sosok penuh kontroversi ini dikabarkan akan bertatap muka pada akhir Mei atau awal Juni.

"Itu adalah momen bersejarah. Semoga, pertemuan tersebut akan menjadi kesuksesan besar," ujar Donald Trump dalam konferensi pers yang mengakhiri pertemuan dua harinya dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, seperti dikutip dari USA Today, Kamis (19/4/2018).

Ketika Donald Trump memancarkan keyakinan terkait pertemuannya dengan Kim Jong-un, di lain sisi, ia juga meningkatkan kemungkinan bahwa tatap muka antara dirinya dan pemimpin Korea Utara itu bisa saja dibatalkan karena kurangnya kesepakatan atas agenda bersama.

"Jika saya rasa pertemuan tidak bermanfaat, saya tidak akan datang. Jika saya sudah hadir, ternyata tidak bermanfaat, saya akan meninggalkan rapat dengan sopan," tegas Donald Trump.

Untuk pertama kalinya presiden ke-45 Amerika Serikat tersebut menerangkan parameter dari wacana pertemuannya dengan Kim Jong-un. Donald Trump mengatakan, ia akan mengejar kesepakatan agar Korea Utara menyerahkan senjata nuklirnya, sebuah tujuan yang diyakini banyak analis akan menjadi tantangan.

"Ada jalan terang yang tersedia bagi Korea Utara ketika mereka mencapai denuklirisasi utuh dan dapat diverifikasi serta tidak dapat diubah," jelasnya.

Selain itu, Donald Trump menuntut pembebasan tiga sandera Amerika Serikat yang ditahan di Korea Utara. Dalam kesempatan yang sama, Donald Trump pun menjanjikan pada PM Abe, ia akan membicarakan nasib warga Jepang yang diculik Korea Utara.

"Kami ingin melihat keluarga-keluarga itu bersatu kembali. Ini sangat penting bagi saya, karena ini sangat penting bagi perdana menteri Anda," kata Donald Trump.

Sementara itu, PM Abe memperingatkan bahwa seharusnya tidak ada imbalan bagi Korea Utara atas kesediaannya berdialog. "Tekanan maksimum (terhadap Korea Utara) harus dipertahankan," tutur PM Abe.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Trump Konfirmasi Kunjungan Direktur CIA ke Korea Utara

Presiden AS, Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berbincang selama pertemuan mereka di Resor Mar-a-Lago, Florida, Selasa (17/4). Pertemuan untuk mencari pemahaman bersama mengenai masalah nuklir Korea Utara. (AP/Pablo Martinez Monsivais)

Pada hari Rabu pagi, Donald Trump menegaskan bahwa Direktur CIA Mike Pompeo telah melakukan perjalanan secara rahasia ke Korea Utara pekan lalu untuk bertemu dengan Kim Jong-un. Lawatannya bertujuan membahas rencana pertemuan Donald Trump dan pemimpin Korea Utara itu.

"Pertemuan berlangsung dengan sangat lancar dan sebuah hubungan baik telah terbentuk," twit Donald Trump pada 18 April 2018.

Orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu mengatakan, para pejabat sedang mengevaluasi "lima lokasi" sebagai kemungkinan lokasi pertemuannya dengan Kim Jong-un, namun ia tidak merincinya.

Donald Trump tidak lupa memuji Presiden China Xi Jinping atas bantuannya dalam mengatur pertemuannya dengan Kim Jong-un, juga kemauan Tiongkok menjatuhkan sanksi terhadap Korea Utara. "Dia (Xi Jinping) telah menutup perbatasan (China-Korea Utara), dan dia melakukannya dengan sangat, sangat keras," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya