Liputan6.com, Jakarta - Startup (perusahaan rintisan) Fintech (Financial Technology) Modalku, mengumumkan pendanaan tahap baru sebesar US$25 juta atau hampir Rp 350 miliar.
Tambahan investasi baru itu dipimpin oleh Softbank Ventures Korea.
Selain Softbank, investor terdahulu Modalku juga ikut berpartisipasi dalam putaran pendanaan seri B itu antara lain, Sequoia India, Alpha JWC Ventures dari Indonesia, serta Golden Gates Ventures.
Selain itu, Line Ventures, Qualgro, dan Mahanusa Capital juga turut berinvestasi di ronde ini. Ditambah lagi, Modalku memperoleh komitmen penyaluran kredit dari bank dan institusi keuangan untuk memberdayakan Usaha Kecil Menengah (UKM).
Baca Juga
Advertisement
Dalam keterangan resminya, Kamis (19/4/2018), pendanaan tersebut merupakan investasi terbesar di Asia Tenggara yang diraih oleh platform P2P lending.
Dana tersebut akan digunakan untuk merealisasikan visi Modalku ikut menciptakan inklusi keuangan di Asia Tenggara.
"Ini adalah masa yang sungguh menarik bagi P2P lending di Asia Tenggara, dan Modalku memimpin perubahan yang terjadi melalui akses modal usaha yang cepat, terjangkau, dan praktis bagi UKM lokal," kata Reynold Wijaya, Co-Founder dan CEO Modalku.
"Dukungan dari investor ternama menjadi validasi bagi model bisnis dan dampak yang kami ciptakan. Pendanaan ini akan kami gunakan untuk menciptakan produk inovatif serta membangun user experience kelas dunia bagi pelanggan kami," lanjutnya.
Fokus Modalku terhadap teknologi dan desain untuk melayani peminjam dan pemberi pinjaman telah membuahkan berbagai prestasi.
Modalku menjadi platform pertama di Asia Tenggara yang memperkenalkan tanda tangan elektronik untuk kontrak, algoritme pendanaan otomatis bagi pemberi pinjaman, serta meluncurkan aplikasi mobile bagi peminjam dan pemberi pinjaman.
Modalku juga menjadi platform P2P lending pertama yang beroperasi di Malaysia, di bawah nama Funding Societies.
Program Pinjaman Rp 540 Miliar Untuk UMKM Indonesia
Pada Januari 2018, Modalku sempat mengklaim telah mencairkan pinjaman modal usaha sebesar Rp 1 triliun bagi lebih dari 2.000 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia, Singapura, dan Malaysia.
Di Indonesia sendiri, Modalku telah menyalurkan lebih dari Rp 540 miliar pinjaman UMKM.
Sebagai peer-to-peer (P2P) lending platform yang mencetak total pendanaan terbesar di kawasan Asia Tenggara, tahun ini Modalku menegaskan akan lebih menggiatkan bisnisnya agar UMKM di Indonesia semakin memiliki akses untuk modal usaha.
“Tahun ini Modalku akan lebih fokus pada industri perdagangan (trading), manufaktur, dan pelayanan (service),” kata Iwan Kurniawan, Co-Founder dan COO Modalku dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (27/1/2017) di Jakarta.
Mengapa membidik tiga sektor tersebut? Iwan beralasan data yang dikantongi perusahaan menunjukkan bahwa pada tahun 2017, sekitar 87 persen dari total pencairan Modalku ditujukan bagi industri-industri itu.
“Modalku juga telah mendukung industri lain seperti konstruksi, kesehatan, food and beverage (F&B), dan bahkan pariwisata. Tahun ini Modalku akan lebih aktif berperan dalam memberdayakan UMKM,” ujar Iwan menambahkan.
Advertisement
Sektor P2P Danai Pinjaman Rp 2,5 Triliun
Secara makro, data terakhir Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa sektor P2P lendingIndonesia telah mendanai pinjaman sebesar Rp 2,5 triliun selama 2017.
Iwan memprediksi jumlah ini akan terus meningkat di tahun 2018, seiring dengan semakin dikenalnya P2P lending di Indonesia.
“Meningkatnya total pendanaan P2P lending di tahun 2018, akan memberikan dampak positif bagi industri kecil Indonesia sekaligus ekonomi nasional,” pungkasnya.
Selain di Indonesia, Modalku juga beroperasi di Singapura dan Malaysia dengan nama Funding Societies. Sejak awal Juni 2017, Modalku telah resmi terdaftar di OJK.
Reporter: Fauzan Jamaludin
Sumber: Merdeka.com
(Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: