Liputan6.com, Jerusalem: Sebuah pengadilan di Jerusalem, Senin (1/8) menyetujui ekstradisi Aleksandar Cvetkovic (42) seorang warga Israel ke Bosnia. Cvetkovic dituduh terlibat langsung dalam kasus pembunuhan massal terburuk dalam perang 1992-1995 di republik bekas Yugoslavia itu.
Cvetkovic memperoleh kewarganegaraan Israel lewat istrinya yang Yahudi, akan dikirim untuk diadili di pengadilan penjahat perang di Sarajevo.
Pria Serbia Bosnia itu dituduh terlibat dalam kasus genosida dalam pembantaian 1995 di peternakan Branjevo di sekitar kota Srebrenica. Dalam keputusan pengadilan itu dikatakan bahwa Cvetkovic memiliki 30 hari untuk naik banding ke mahkamah agung Israel.
Cvetkovic ditangkap Januari silam setelah Israel menerima permintaan ekstradisi dari pemerintah Bosnia yang menuduh pria itu terlibat langsung dalam pembunuhan massal tersebut, yang disebut-sebut sebagai kasus pembunuhan terbesar di daratan Eropa sejak Perang Dunia I.
Disebut-sebut bahwa Cvetkovic merupakan satu dari delapan orang regu tembak yang menembak mati 1.000 orang Muslim Bosnia di kawasan peternakan Branjevo Juli 2005. (ANT/AFP/Vin)
Cvetkovic memperoleh kewarganegaraan Israel lewat istrinya yang Yahudi, akan dikirim untuk diadili di pengadilan penjahat perang di Sarajevo.
Pria Serbia Bosnia itu dituduh terlibat dalam kasus genosida dalam pembantaian 1995 di peternakan Branjevo di sekitar kota Srebrenica. Dalam keputusan pengadilan itu dikatakan bahwa Cvetkovic memiliki 30 hari untuk naik banding ke mahkamah agung Israel.
Cvetkovic ditangkap Januari silam setelah Israel menerima permintaan ekstradisi dari pemerintah Bosnia yang menuduh pria itu terlibat langsung dalam pembunuhan massal tersebut, yang disebut-sebut sebagai kasus pembunuhan terbesar di daratan Eropa sejak Perang Dunia I.
Disebut-sebut bahwa Cvetkovic merupakan satu dari delapan orang regu tembak yang menembak mati 1.000 orang Muslim Bosnia di kawasan peternakan Branjevo Juli 2005. (ANT/AFP/Vin)