Gerindra: Tanpa Perjanjian Politik, Hubungan dengan PKS Tetap Mesra

Ferry menilai tanpa syarat perjanjian politik, dia yakin Gerindra bakal mesra dengan PKS.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Apr 2018, 13:14 WIB
Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Presiden PKS Sohibul Iman saat melakukan pertemuan di Jakarta, Kamis (1/3). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hampir pasti berkoalisi di Pilpres 2019. Namun, kabarnya PKS memberikan syarat, yaitu meminta jatah cawapres ke Prabowo Subianto.

Namun, Wakil ketua umum Gerindra Ferry Juliantono mengatakan tanpa syarat perjanjian politik, dia yakin Gerindra bakal mesra dengan PKS.

"Kalau dengan PKS, sih, saya rasa udah enggak usah pakai perjanjian-perjanjian lagi, chemistry-nya udah ketemu, sudah teruji," ujar Ferry saat dihubungi Merdeka.com, Kamis (19/4).

Adapun pada pekan depan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bakal bertemu dengan elite PKS.

Ferry mengatakan dari pertemuan tersebut pembahasan pilpres akan berlangsung makin intens. Apalagi PKS juga akan menggelar acara internal di akhir April.

"Ya pasti bahas koalisi, persiapan, karena kan PKS akhir bulan ini juga akan ada internal gitu, pasti sudah mulai dibahas (cawapres), pokoknya udah mantep-lah," ujar Ferry.

 


PKS Buat Surat Perjanjian

Presiden PKS, Sohibul Iman (tengah) didampingi Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Sekjen PAN Eddy Soeparno memberikan keterangan pers untuk berkoalisi di Pilkada Serentak 2018 di Kantor PKS, Jakarta, Minggu (24/12). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan dalam pertemuan itu rencananya Gerindra dan PKS akan memfinalisasi koalisi untuk Pilpres 2019.

"Finalisasi koalisi," ucap Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera lewat pesan kepada Merdeka.com, Rabu, 18 April 2018.

PKS juga dikabarkan telah membuat surat perjanjian untuk syarat koalisi Pilpres. Mardani enggan membeberkan isi surat tersebut. Sebab, hanya Presiden PKS Sohibul Iman yang mengetahui.

"Wah, itu yang tahu Pak Iman," Mardani menandaskan.

 

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya