Diduga Difitnah, Komisioner KPU Sulsel Lapor Polisi

Komisioner Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Selatan (KPU Sulsel) Faisal Amir mendatangi Mapolda Sulsel.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 19 Apr 2018, 16:18 WIB
Beberapa staf KPUD Selayar, Sulsel tampak peragakan sebagai penyandang disabilitas mengajak partisipasi masyarakat dalam Pilkada Serentak 2018 (Liputan6.com/ Eka Hakim)

Liputan6.com, Sulawesi Selatan - Komisioner Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Selatan (KPU Sulsel) Faisal Amir mendatangi Mapolda Sulsel, Rabu 18 April 2018.

Faisal melaporkan salah satu media online lokal ke penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) lantaran merasa difitnah melalui salah satu tulisan yang tayang berjudul Gawat nih anggota KPUD Sulsel ketemu Nurdin Halid Cokko-cokko.

Cokko-cokko bahasa lokal yang artinya diam-diam atau bertemu diam-diam. Berita tersebut berisi tulisan, komisioner KPU Sulsel berinisial FA diam-diam bertemu dengan Nurdin Halid, salah satu Calon Gubernur Sulsel di Jakarta.

Faisal yakin, inisial nama dalam pemberitaan tersebut mengarah kepadanya. Hal ini lantaran dalam struktur komisioner KPU Sulsel, hanya dirinya yang berinisial FA.

"Memang di berita itu sebut FA tapi komisioner KPU Sulsel yang berinisial FA itu hanya saya. Berita itu fitnah, bohong," ujar Faisal.

Dia menceritakan, dalam tulisan tersebut dirinya bertemu dengan Nurdin Halid di Jakarta. Padahal menurut Faisal, dirinya sudah lama tidak pergi ke Jakarta.

"Berita itu beredar dua hari lalu sementara saya berada di Makassar tanggal 16 dan 17 April ikuti acara KPK," ucap Faisal.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Lapor Sendiri

Beberapa staf KPUD Selayar, Sulsel tampak peragakan sebagai penyandang disabilitas mengajak partisipasi masyarakat dalam Pilkada Serentak 2018 (Liputan6.com/ Eka Hakim)

Faisal menyebut, dia datang melapor secara pribadi, namun sebelumnya telah berkoordinasi dengan rekan-rekan Komisioner KPUD Sulsel lainnya.

Dia juga mengaku heran dengan berita pemberitaan tersebut. Dan di dalam berita itu juga tidak jelas narasumbernya. Menurut Faisal, selain melapor ke Polda Sulsel, dia juga akan segera melapor ke Dewan Pers.

"Semua sudah dipertimbangkan bahwa ini harus diklarifikasi untuk mengembalikan kepercayaan karena bagi kami trust atau kepercayaan masyarakat kepada kami sebagai penyelenggara pemilu dalam menjalankan tugas itu penting. Integritas adalah harga mati," kata dia.

Faisal berharap, ke depan tidak akan ada lagi berita bohong seperti ini.

"Saya berharap, tidak ada lagi berita-berita hoax, fitnah, mari sama-sama jaga Pilkada di Sulsel," tandas Faisal.

 

Reporter : Salviah Ika Padmasari

Sumber   : Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya