Gempa Banjarnegara Rusak Sekolah, Siswa Tetap Semangat Ikuti Ujian Nasional

Walau sebagian besar bangunan SMPN 2 Kalibening rusak akibat gempa Banjarnegara, masih ada tiga ruangan yang dapat digunakan untuk Ujian Nasional.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Apr 2018, 16:39 WIB
Gempa merusak gedung sekolah dan rumah di Kalibening, Banjarnegara. (Foto: Dok. SRU Banjarnegara/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Banjarnegara - Gempa 4,4 skala Ritcher (SR) di tenggara Pekalongan atau sekitar 30 kilometer sebelah utara Banjarnegara, Jawa Tengah, pada Rabu siang, 18 April 2018, tak mematahkan semangat para pelajar.

Bahkan, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, akan tetap menggelar Ujian Nasional SMP. Kendati, sebagian besar bangunan mengalami kerusakan akibat gempa Banjarnegara yang terjadi pada 18 April 2018.

"Kami diminta menyiapkan tempat untuk Ujian Nasional yang akan dilaksanakan mulai Senin (23/4/2018)," ucap Wakil Kepala SMPN 2 Kalibening, Dodik Bintoro, di Kalibening, Banjarnegara, Kamis (19/4/2018), dilansir Antara.

Walau sebagian besar bangunan SMPN 2 Kalibening mengalami kerusakan akibat gempa Banjarnegara, masih ada tiga ruangan yang dapat digunakan untuk pelaksanaan Ujian Nasional. Menurutnya, Ujian Nasional di sekolah itu masih menggunakan kertas dan pensil serta diikuti oleh 60 siswa kelas 9.

"Setiap ruang diisi 20 siswa, sehingga jumlah ruangannya mencukupi. Kami juga diminta untuk memotivasi siswa sebelum pelaksanaan ujian," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 


Tak Ada Siswa SMPN 2 Jadi Korban

Gempa merusak gedung sekolah dan rumah di Kalibening, Banjarnegara. (Foto: Dok. SRU Banjarnegara/Muhamad Ridlo)

Selain menyiapkan ruangan untuk Ujian Nasional, menurut Dodik, pihak sekolah bersama sejumlah sukarelawan juga membersihkan seluruh ruangan dari material seperti genting dan plafon yang berjatuhan saat terjadi gempa.

Menurut Dodik, plafon yang masih bergelantungan juga diturunkan agar tidak membahayakan siswa. Perbaikan terhadap bangunan yang mengalami kerusakan akan segera dilakukan setelah Ujian Nasional demi kelancaran kegiatan belajar mengajar bagi siswa kelas VII dan VIII.

"Saat Ujian Nasional, siswa kelas VII dan VIII kan libur. Mudah-mudahan begitu mereka masuk, sudah bisa digunakan," ujarnya.

Salah seorang siswa kelas 8 yang turut bekerja bakti, Amir mengaku sedih karena bangunan sekolahnya mengalami kerusakan akibat gempa. Ia mengharapkan pemerintah dapat segera memperbaiki bangunan atau ruang kelas yang mengalami kerusakan agar dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

Meskipun demikian, dia mengaku bersyukur karena saat gempa itu terjadi, kegiatan belajar mengajar telah selesai, sehingga tidak ada siswa yang menjadi korban.

"Kebetulan saya sedang di jalan, mau pulang, sehingga tidak tahu kalau gempa itu merusak bangunan sekolah," sebutnya.

 


Ratusan Rumah Rusak

Gempa merusak gedung sekolah, rumah dan tempat ibadah di Kalibening, Banjarnegara. (Foto: Dok. SRU Banjarnegara/Muhamad Ridlo)

Berdasarkan analisis BMKG, sebagian wilayah Banjarnegara diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan 4,4 SR pada Rabu, 18 April 2018, pukul 13.28 WIB.

Pusat gempa berlokasi di darat pada kedalaman 4 kilometer pada jarak 52 kilometer utara Kebumen. BMKG melaporkan lokasi pusat gempa berada di darat yang diakibatkan oleh aktivitas patahan atau sesar lokal.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara Arief Rahman mengatakan, gempa tersebut mengakibatkan 316 bangunan rumah di Kecamatan Kalibening mengalami kerusakan. Sebanyak 62 unit di antaranya berlokasi di Desa Kertosari, 217 lainnya di Desa Kasinoman, dan 37 unit di Desa Plorengan.

Menurut dia, gempa juga merusak sejumlah fasilitas umum, yaitu tiga masjid, satu musala dan satu gedung sekolah yaitu SMPN 2 Kalibening.

"Berdasarkan data sementara diketahui ada dua orang meninggal dunia akibat gempa, yakni Asep (13) dan Kasri (80), keduanya berasal dari Desa Kasinoman," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya