Bertemu Korban Saat Reka Ulang, Penyerang Jemaat di Gereja St Lidwina Minta Maaf

Korban penyerangan di Gereja St Lidwina mengaku ketika bertemu, penyerang mereka memohon maaf sambil bergumam.

Oleh KRJogja.com diperbarui 19 Apr 2018, 17:02 WIB
Pelaku saat mengikuti rekonstruksi di kawasan Gereja St Lidwina Bedog (KRJogja.com/Harminanto)

Sleman - Tersangka penyerangan Gereja Santa Lidwina Bedog Trihanggo Gamping Sleman,11 Februari 2018, Suliono alias Abdul Hadi alias Nang Ibrahim Al Maduri Abdullah Ibrahim Al Jogjawi, menjalani prosesi reka ulang pada Kamis (19/4/2018) pagi. Densus 88 mengawal ketat proses reka ulang ini. 

Tahapan-tahapan kejadian pun diperagakan secara langsung oleh pelaku yang tampak pincang karena luka di kakinya tersebut. Mengenakan pakaian oranye bertuliskan tahanan 87, Suliono memeragakan lebih dari 50 adegan di sekitar maupun di dalam Gereja Santa Lidwina.

Di dalam gereja, meski dilakukan secara tertutup di mana media dilarang masuk, tetapi diketahui bahwa pelaku sempat meminta maaf pada para korban.

Korban pembacokan yakni Mukardi, Yohanes Rianto, dan Budiono dihadirkan dalam reka ulang dan turut memeragakan adegan. Sementara, Romo Prier tidak hadir karena sedang melaksanakan tugas ke luar kota.

Permintaan maaf pelaku itu disaksikan tim kuasa hukum Keuskupan Agung Semarang Suki Ratnasari yang lantas disampaikan kepada wartawan usai proses reka ulang selesai. Suki mengungkap bahwa setelah memeragakan pembacokan para korban, penyerang itu lantas menyalami mereka sembari memohon maaf.

"Pelaku memang meminta maaf tapi sembari bergumam jadi tidak jelas. Kalau menyalami tadi tidak, tapi menurut satu korban yakni Pak Yohanes mengungkapkan pelaku meminta maaf," ungkapnya kepada KRjogja.com.

Yuki menyampaikan di dalam wilayah gereja, pelaku memeragakan kurang lebih 23 adegan, termasuk pembacokan dan perusakan altar, serta patung Yesus dan Bunda Maria. "Tadi mulai adegan ke-27 hingga 50 di dalam wilayah gereja, tapi sebelumnya sudah di sekitar wilayah gereja," sambungnya.

Usai di dalam Gereja Santa Lidwina, pelaku sempat mereka ulang di wilayah belakang gereja dengan pengawalan ketat Densus 88. Menurut informasi, reka ulang juga dilaksanakan hingga Terminal Jombor yang merupakan lokasi awal kedatangan pelaku ke Yogyakarta.

 

Baca berita menarik lainnya dari KRJogja.com di sini.


Misa Berdarah di Gereja St Lidwina

Kondisi dalam ruangan usai penyerangan Gereja St Lidwina Bedog, Sleman, Yogyakarta, Minggu (11/2). (Liputan6.com/Arya Manggala)

Sebelumnya, peristiwa penyerangan oleh orang tak dikenal menggunakan pedang terjadi saat sedang berlangsungnya misa pagi di Gereja St Lidwina, Bedog, Gamping, Sleman, Yogyakarta.

Orang tak dikenal tersebut diketahui langsung menerobos masuk ke dalam gereja dengan melukai sejumlah orang termasuk Romo Pierre yang sedang memimpin misa.

Akibat penyerangan tersebut, misa pun bubar. Jemaat misa langsung kalang-kabut menyelamatkan diri. Setelah melukai Romo Pierre, pelaku diketahui langsung melakukan perusakan sejumlah sarana di dalam gereja.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya