Dua Atlet Timnas Softball Batal Bertanding di Piala Asia

Dua atlet timnas softball mengundurkan diri karena tugas dan alasan pribadi jelang digelarnya Piala Asia.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 19 Apr 2018, 22:00 WIB
Syaiful Nurdin dan Heryanto Badilla tak bisa memperkuat Timnas Softball di Piala Asia (Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Liputan6.com, Jakarta - Dua orang atlet senior timnas softball yang akan berlaga pada Piala Asia yang dimulai di Jakarta pada 23 April 2018, terpaksa batal bertanding. Keduanya yakni, Syaiful Nurdin dan Heryanto Badilla.

Syaiful Nurdin, berposisi sebagai pitcher (pelempar). Sedangkan, Heryanto Badilla merupakan catcher (penangkap).

Keduanya merupakan mantan atlet pelatnas yang pernah membela Indonesia di SEA Games Singapura 2015 dan sejumlah event internasional lainnya. Di SEA Games, keduanya berhasil mengantarkan Timnas Softball Indonesia meraih medali perak saat mengalahkan tuan rumah.

Wakil Direktur PB Persatuan Baseball dan Softball Amatir Seluruh Indonesia (Perbasasi), Pahri Yamsul mengatakan, dua atletnya sudah mengkonfirmasi beberapa waktu lalu. Keduanya mengundurkan diri karena tugas negara dan urusan pribadi.

"Syaiful Nurdin seorang anggota polisi di Polda Sultra, dia dapat tugas pengamanan Pilkada 2018," ujar Pahri Yamsul, Kamis (19/4/2018).

Sementara itu, Heryanto Badilla, mengajukan izin terkait rencana pernikahan yang akan digelar dalam waktu dekat. Sehingga, keduanya tidak dapat membela timnas Indonesia pada ajang yang akan digelar di Lapangan Softball Senayan Jakarta itu.

"Dua orang ini, berasal dari Provinsi Sulawesi Tenggara. Mereka selain atlet nasional, juga atlet terbaik daerah," kata Pahri Yamsul.

 


Dua Atlet Softball Jebolan Filipina

Timnas Softball terus berlatih jelang Piala Asia 2018 (Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Kedua atlet softball nasional yang mengundurkan diri merupakan atlet yang cukup berprestasi. Keduanya pernah berlatih di Filipina selama 5 bulan pada 2016 lalu.

Saat itu, Heryanto Badila dan Syaiful Nurdin, sementara mempersiapkan training center (TC) menghadapi PON XIX Jawa Barat. Keduanya membela Sulawesi Tenggara.

Usai mengikuti serangkaian TC di Filipina, tim Sultra seperti tanpa tanding di PON XIX. Kontingen yang sebelumnya tidak masuk hitungan di kancah nasional itu akhirnya merebut medali emas untuk sejak Softball dipertandingkan di PON VII Surabaya tahun 1969.

"Mereka atlet yang bagus, tercatat skill mereka cukup dominan dibanding sejumlah atlet lainnya," kata Ketua II Bidang Pembinaan Prestasi PB Perbasasi, Ripuji.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya