Riset Uni Eropa: Suplemen Ekstrak Teh Hijau Berbahaya bagi Kesehatan

Mengonsumi suplemen-suplemen yang mengandung ekstrak teh hijau mungkin bisa berkontribusi merusak hati atau liver manusia.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Apr 2018, 08:42 WIB
Ilustrasi Teh Hijau (iStock)

Liputan6.com, Parma - Mengonsumi suplemen-suplemen yang mengandung ekstrak teh hijau mungkin bisa berkontribusi merusak hati atau liver manusia, menurut riset baru dari Otoritas Keamanan Makanan Eropa (EFSA).

Teh saring yang digunakan untuk teh seduh masih aman. Begitupun minuman teh instan, karena kandungan antioksidan alami pada kedua produk itu dinilai rendah, kata EFSA yang bermarkas di Parma, Italia.

Sedangkan, teh hijau justru lebih berbahaya ketimbang dua produk itu, karena mengandung terlalu banyak antioksidan.

Oleh karena itu, mengonsumsi terlalu banyak antioksidan justru bisa membahayakan hati. Demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia (19/4/2018).

Biasanya suplemen mengandung 5 - 1.000 mg antioksidan, sedangkan teh-teh saring biasanya mengandung 300 - 900 mg antioksidan. Kadar tertinggi ada pada teh hijau, urai EFSA, yang mengawasi keamanan pangan di Uni Eropa.

 

Saksikan juga video berikut ini:


Lebih dari 800 mg Berbahaya bagi Hati

Ilustrasi Teh Hijau (iStock)

Para peneliti mengatakan mengonsumsi lebih dari 800 mg per hari antioksidan bisa menjurus pada tingginya risiko kesehatan. Namun EFSA mengatakan para pakar belum menentukan dosis suplemen yang benar-benar aman.

Namun, konsumsi teh hijau saring yang tinggi mengindikasikan kerusakan hati karena minuman ini mengandung konsentrasi antioksidan yang lebih rendah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya