Liputan6.com, Delhi - Sebuah pohon beringin berusia 700 tahun kini tengah sakit-sakitan. Untuk menyelamatkannya, pemerintah negara bagian Telengana, India memberikan sejumlah infus berisi cairan khusus yang dicampur dengan pestisida.
Pohon beringin itu tersebar hingga tiga hektar dan dilaporkan sebagai yang terbesar kedua di dunia.
Dikutip dari BBC pada Jumat (20/4/2018), pihak berwenang berusaha menyelamatkan pohon - yang terkenal sebagai atraksi populer turis - dari serangan rayap.
Baca Juga
Advertisement
Batang beringin itu juga ditutup pipa yang diikat ke akar untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut.
"Kami telah mengambil beberapa langkah seperti membuat pelat semen dekat cabang untuk mencegah pohon itu jatuh," kata Panduranga Rao, salah satu pejabat pemerintah kepada BBC. Dia menambahkan bahwa pupuk dan penyubur juga disediakan.
"Kami juga memberi infus berisi insektisida yang diencerkan ke bagian yang terkena rayap," kata pejabat lain kepada media lokal.
Pihak berwenang India mulai memperhatikan ranting-ranting yang ambruk pada bulan Desember tahun lalu, yang mendorong mereka untuk membatasi kawasan itu dari turis.
Pejabat kehutanan mengatakan kepada media lokal bahwa pohon itu penuh dengan rayap. Selain rayap, banyak turis juga menggunakan dahan sebagai ayunan, menyebabkan mereka menekuk.
Pohon beringin di India ini dikenal karena pertumbuhannya yang menyebar dan akar yang kuat.
Mereka dapat tumbuh besar dengan akar yang turun dari cabang mereka, berfungsi sebagai batang palsu, memberikan dukungan ekstra kepada pohon beringin berusia 700 tahun di India tersebut.
Melania Trump Minta Pohon 200 Tahun di Gedung Putih Ditebang
Berbeda dengan pohon beringin 700 tahun di India yang kini tengah diselamatkan, nasib pohon Magnolia di Gedung Putih yang 'baru' berusia 200 tahun harus ditebang.
Perintah penebangan itu datang dari mulut sang ibu negara, Melania Trump. Ia memerintahkan sebuah pohon yang sudah ada sejak tahun 1800-an, dan kini telah berusia sekitar 200 tahun, untuk disingkirkan dari Gedung Putih.
Pohon Jackson Magnolia yang ada di sebelah barat Gedung Putih dianggap sudah tak layak untuk bertahan, menurut seorang ahli dari US National Arboretum yang dipanggil oleh White House untuk berkonsultasi soal pohon tersebut. Demikian seperti dikutip dari Independent, akhir tahun 2018 lalu.
Sementara media Amerika Serikat, CNN melaporkan, "Struktur dari pohon tersebut sangat mambahayakan dan pohon tersebut sepenuhnya bergantung kepada dukungan (infrastruktur) buatan."
Menurut sebuah dokumen pemerintah, saat ini, pohon tersebut masih dapat berdiri tegak dengan bantuan sistem pemasangan kabel yang luas yang dipasangkan di hampir seluruh bagian pohon. Namun, beberapa kabel tersebut justru terlihat mulai menarik kayu dari struktur pohon tua tersebut.
"Nyonya Trump secara personal meninjau laporan dari US National Arboretum dan berbicara baik-baik dengan anggota staf untuk mencari jalan keluar lain sebelum menentukan keputusan untuk memindahkan bagian dari pohon Magnolia tersebut," kata Stephanie Grisham, Direktur Komunikasi Gedung Putih.
"Setelah meninjau laporan tersebut, ia percaya bahwa segala upaya telah dibuat untuk mempertahankan pohon bersejarah ini dan (Melania Trump) sangat mengkhawatirkan keselamatan dari pengunjung dan anggota pers yang sering berdiri tepat di depan pohon saat Marine One terbang," kata Grisham mewakili Melania Trump.
Advertisement