Intel Setop Proyek Kacamata Pintar Berteknologi AR

Belum setahun sejak diumumkan, Intel memutuskan untuk 'membunuh' proyek kacamata pintar berteknologi AR-nya

oleh Yuslianson diperbarui 23 Apr 2018, 09:00 WIB
Ilustrasi kacamata pintar besutan Intel. (Foto: The Verge)

Liputan6.com, Jakarta - Awal 2018, Intel mengumumkan bakal mulai garap teknologi augmented reality (AR) lewat kacamata pintar yang diberi nama Vaunt.

Meski masih belum siap diluncurkan secara resmi, perusahaan sudah menyediakan sejumlah kacamata pintar untuk pengembang yang ingin mengotak-atiknya.

Sayang belum setahun sejak diumumkan, Intel memutuskan untuk 'membunuh' proyek ambisius tersebut.

Berdasarkan laporan The Information via The Verge, Minggu (22/4/2018), penutupan proyek ini berimbas terhadap 200 karyawan yang bakal diberhentikan dari perusahaan.

"Intel terus mengembangkan teknologi dan pengalaman baru. Namun, tidak semuanya berkembang menjadi produk yang ingin kami bawa ke pasar," tulis Intel.

Secara gamblang, perusahaan menyebutkan Proyek Superlight (kode nama untuk Vaunt) adalah contoh yang tepat di mana Intel mengembangkan kacamata AR untuk konsumen dan berpotensi sukses di pasaran.

"Karena dinamika pasar saat ini kurang mendukung, dengan berat hati kita terpaksa menghentikan investasi dan pengembangan Vaunt."

 


Gagal Saingi Microsoft HoloLens

Pegawai Microsoft tersenyum saat memakai HoloLens selama Microsoft Build 2016 Developers Conference di San Francisco, California (30/3). Dengan mengunakan HoloLens pemakai seperti 'berkunjungan' di beberapa situs di Mars. (REUTERS/Beck Diefenbach)

Sebelumnya, Intel berencana menggunakan teknologi kamera RealSense 3D untuk headset AR tersebut. Penggunaan teknologi ini diperkirakan menjadi nilai lebih headset Intel ketimbang perusahaan lain.

Kepastian proyek ini menyusul pilihan Intel untuk mulai memperluas produk besutannya tak sekadar di bidang CPU komputer. Sebelumnya, Intel juga mulai merambah teknologi wearables devices yang bekerja sama dengan beberapa perusahaan.

Berdasarkan laporan tersebut, kendati membuat perangkat sendiri, nantinya Intel tak sendirian saat memasarkan perangkat ini.

Intel lebih memilih untuk bekerja sama dengan perusahaan pembuat perangkat lain untuk merilis produk akhir dari perangkat itu. Namun, Intel belum menyebutkan perusahaan yang akan diajak kerja sama dalam proyek ini.

Selain Intel, perusahaan lain yang juga sedang gencar mengembangkan perangkat AR adalah Microsoft. Perusahaan asal Redmond tersebut akhirnya telah membuka pre-order HoloLens untuk para pengembang.

Kabarnya, HoloLens untuk perangkat ini dibanderol dengan harga sekitar Rp 40 juta. Tak hanya itu, dalam perangkat perdana ini HoloLens telah dibekali dengan beberapa program developer, seperti Holo Studio, Skype, dan Holo Tour.

(Ysl/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya