Nasdem Sebut Koalisi Prabowo Rapuh bila Partai Pendukung Ribut Cawapres

Dia berharap dalam proses pemilihan cawapres di poros Prabowo tidak terlalu bergejolak. Sehingga masih memungkinkan untuk membentuk bisa menghadirkan poros kedua selain poros Joko Widodo.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Apr 2018, 16:45 WIB
Ketum Gerindra Prabowo Subianto memberi salam sebelum Rakernas Bidang Hukum dan Advokasi di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (5/4). Pertemuan tertutup itu rencananya membahas strategi pencalonan Prabowo pada Pilpres 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Johnny G Plate mengatakan poros Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mudah rapuh. Sebab, jika nanti benar Partai Amanat Nasional (PAN) akan bergabung dalam koalisi Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), maka akan semakin sulit mengatasi ego masing-masing dalam memilih calon wakil presiden (cawapres) untuk Prabowo.

"Ya mudah-mudahan bisa membentuk koalisi bersama PKS mungkin PAN namun dengan banyaknya daftar calon wakil presiden dari PKS dan usulan yang cukup solid dari PAN yang menginginkan Zulkifli Hasan sebagai calon wakil presiden maka poros itu akan sangat fregile, sangat rapuh," kata Plate di Kompleka Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (20/4).

Dia berharap dalam proses pemilihan cawapres di poros Prabowo tidak terlalu bergejolak. Sehingga masih memungkinkan untuk membentuk bisa menghadirkan poros kedua selain poros Joko Widodo.

"Ya kita berharap nanti tidak ada benturan politik sehingga masih mungkin terbentuknya poros kedua," ungkapnya.

Menurutnya, sampai hari ini Prabowo belum secara definitif menyatakan diri sebagai Calon Presiden 2019. Karena, kata Anggota Badan Legislasi DPR ini koalisi Prabowo belum mencapai syarat 20 persen suara sah nasional (Presidential Thresold).

"Sampai saat ini pun Pak Prabowo kan belum definitif sebagai calon presiden sepengetahuan kami deklarasi Gerindra belum mencukupi syarat Presidential Threshold 20 persen," ucapnya.

Sebelumnya, PKS telah menyodorkan sembilan nama Capres atau Cawapres untuk koalisi di Pilpres 2019. 3 Nama memiliki suara terbanyak yakni Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid dan Anis Matta. Rencananya PKS bakal umumkan calon yang diusung pada acara yang digelar PKS pada 13 Mei di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat.

"Itu yang akan kita coba kerucutkan tanggal 13 Mei, rencananya akan sampai pada puncak acara di kawasan Sentul, lalu akan hadir sejumlah besar massa dari berbagai daerah kita berharap ada nama yang bisa kita sebut. Tapi tentu terkait pembicaraan intensif," kata Mustafa usai melakukan pertemuan dengan elite Gerindra di restoran Merahdelima, Jakarta Selatan, Kamis (19/4).

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya