Liputan6.com, Jakarta Kendall Jenner, seorang supermodel yang terkenal senang memamerkan puting payudaranya. Tak heran, adik Kim Kardashian ini dinobatkan sebagai duta slogan "free the nipple" alias bebaskan puting.
Rupanya, kebiasaan Kendall Jenner memamerkan puncak payudara (biasanya dari balik renda atau pakaian yang transparan) menginspirasi wanita lain. Kini, wanita lain berbondong-bondong melakukan operasi plastik untuk mendapatkan puting desainer alias puting seperti milik Kendall yang menonjol, kencang, dan punya warna yang indah.
Advertisement
Kebanyakan dari mereka mendatangi Norman Rowe, seorang dokter bedah plastik di New York yang memiliki spesialisasi untuk hal ini. Rowe melihat peningkatan pada industri pembesaran puting belakangan ini.
Menurut Rowe, yang berbicara pada New York Post, para wanita menginginkan perubahan puting demi memiliki puncak payudara yang lebih kencang, dengan bentuk dan warna yang lebih baik. Tujuannya, agar puting mereka bisa jadi pusat perhatian.
Seorang wanita mengatakan pada New York Post, bahwa akan keren jika dia memilliki puting yang selalu mencuat setiap saat. "Putingku tidak pernah mengeras," keluh wanita yang lain.
Satu wanita bahkan mengatakan secara jelas, Kendall Jenner adalah inspirasinya, dan dia menyukai ketajaman puting supermodel tersebut.
Untuk memberikan para pasiennya puting idaman mereka, Rowe menggunakan filler. Hal ini bisa bertahan selama dua tahun. Sedangkan jika dikencangkan menggunakan botox, efeknya hanya akan bertahan selama 3-4 bulan.
Namun, apakah mengisi puting dengan filler atau botox aman dilakukan?
Saksikan juga video menarik berikut:
Apakah aman?
Hal ini ternyata sulit ditentukan, ujar pakar kesehatan perempuan, Jennifer Wider, MD, pada Women's Health, dikutip Sabtu (21/4/2018). Tidak cukup data tentang efek injeksi filler pada puting.
Tentu saja hal ini ada efek buruknya, yaitu rasa sakit yang teramat sangat, serta risiko infeksi yang meningkat.
Namun, tetap saja sulit untuk diketahui, apa efek puting desainer pada wanita secara jangka panjang. Ada kemungkinan hal ini akan mempengaruhi kesempatan mereka untuk menyusui, lanjut Wider. Terutama, jika terjadi peradangan dan infeksi akibat prosedur ini.
Belum lagi, ada potensi hal ini akan mempengaruhi efek stimulasi yang dirasakan puting saat seks. Belum ada informasi bakal seperti apa puting wanita setelah diisi filler.
Namun, beberapa laporan mengatakan, setelah disuntik botox, puting wanita sedikit kehilangan sentivitasnya (yang akan kembali normal seiring hilangnya efek botox), jelas Wider.
Jadi, ya tentu saja seorang wanita bisa mendapatkan puting desainer jika memang itu keinginannya. Namun, tetap saja dia harus mempertimbangkan semua risiko yang ada, dan apakah hasilnya cukup sepadan.
Advertisement