Bos Apple: iOS dan macOS Tak Akan Dilebur

CEO Apple, Tim Cook, membantah laporan yang menyebutkan iOS dan macOS akan dilebur guna mempermudah developer membuat aplikasi.

oleh Andina Librianty diperbarui 23 Apr 2018, 15:00 WIB
CEO Apple, Tim Cook dan Malala Yousafzai di luar rumah seorang anak perempuan yang sekolah dengan dukungan Malala Fund (Foto: Apple)

Liputan6.com, Jakarta - CEO Apple, Tim Cook, membantah laporan pada akhir tahun lalu yang menyebutkan iOS dan macOS akan dilebur guna mempermudah pengembang membuat aplikasi. Apple pun dinilai tidak akan mengimpelementasikan strategi tersebut.

Dilansir Phone Arena, Senin (23/4/2018), Cook menjelaskan alasan Apple tetap memisahkan iOS dan macOS sebagai dua OS berbeda kepada Sydney Morning Herald.

Ia mengatakan, kedua OS itu sangat luar biasa karena Apple mendorongnya melakukan berbagai hal dengan baik.

Menggabungkan kedua OS tersebut, kata Cook, mungkin pada akhirnya akan membuat perusahaan menjadi lebih efisien. Namun, ini semua bukan sekedar mengejar efisiensi semacam itu.

"Ini semua tentang memberikan berbagai hal kepada orang-orang, yang nantinya bisa gunakan untuk membantu mereka mengubah dunia atau mengekspresikan keinginan atau kreatifitas mereka. Jadi penggabungan ini membuat sebagian orang terpaku, tapi menurut saya itu bukan yang diinginkan para pengguna," ungkap Cook.

iOS dan macOS merupakan dua OS besutan Apple, yang digunakan pada jenis perangkat berbeda.

iOS dibuat dan dikembangkan oleh Apple secara eksklusif untuk perangkat mobile, termasuk iPhone dan iPad. macOS merupakan OS untuk keluarga besar komputer Mac besutan Apple, termasuk MacBook Pro dan iMac.


iPhone Terbaru Bakal Dijual Lebih Murah

Sebuah iPhone X terbaru dipajang di gerai iBox, Central Park, Jakarta, Jumat (22/12). iPhone 8, iPhone 8 Plus, dan iPhone X dijual dengan harga 15 hingga 20 juta rupiah tergantung kapasitas memori. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

iPhone merupakan salah satu perangkat Apple yang menggunakan iOS. Berbicara soal iPhone, Apple dilaporkan sedang menyiapkan tiga varian baru smartphone tersebut untuk tahun ini.

Salah satu varian iPhone terbaru disebut akan lebih murah daripada pendahulunya, yaitu mulai dari US$ 550. Sebagai perbandingan, iPhone 8 yang dirilis pada tahun lalu dibanderol US$ 699.

Informasi tentang seri iPhone terbaru ini disampaikan analis terkemuka dari KGI, Ming-Chi Kuo. Menurutnya alasan iPhone terbaru dijual dengan harga lebih murah karena Apple ingin menaklukkan sejumlah pasar, seperti Tiongkok.

Tiongkok merupakan salah satu pasar penting bagi Apple. Sayangnya, penjualan iPhone X di Tiongkok belakangan tidak begitu baik karena harga yang tinggi. iPhone X merupakan smartphone termahal yang dijual Apple dengan harga mulai dari US$ 999 di Amerika Serikat (AS).

(Din/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya